Sebelum Meninggal di Kontrakan, Bonio Sempat Kirim Pesan Selamat Hari Ayah

Medan, IDN Times - Tatapan Johar Gadjah tampak kosong di bangku ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Kepala Desa Parmonangan Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) itu masih tidak menyangka bahwa putranya meninggal dunia bersimbah darah di kontrakan.
Masih diingat Johar dengan jelas bahwa pada 12 November lalu anaknya, Bonio Gadjah, mengirim pesan "Selamat Hari Ayah" kepadanya melalui WhatsApp. Namun pada Jumat (14/11/2025) putranya yang masih berusia 18 tahun itu dinyatakan meninggal dunia dengan sejumlah luka di tubuhnya.
1. Mulanya keluarga curiga Bonio tak ada kabar selama 2 hari

Kecurigaan Johar mencuat pada Kamis (13/11/2025) setelah Bonio sama sekali tak terdengar kabarnya. Meskipun merantau di Medan, Bonio selalu rutin bertukar kabar kepada ayah kandungnya yang berada di Humbahas.
"Hari Kamis mulai gak ada lagi dia telepon. Kita chat dia gak membalas lagi. Kebetulan saya mau mengirimkan uang kuliahnya, namun tak dibalas," kata Johar kepada IDN Times, Sabtu (15/11/2025).
Karena diliputi perasaan tidak enak, Johar memerintahkan anaknya yang lain yang tengah bekerja sebagai ahli gizi untuk mengecek kondisi adiknya. Alangkah terkejutnya keluarga saat mengetahui bahwa Bonio meninggal dunia bersimbah darah di kontrakan.
"Anak saya yang di Medan ini, Diva, melihat ternyata di dalam rumah berserakan darah. Itu Jumat malam, pukul 20.30 WIB. Anak saya Bonio meninggal dunia di kontrakan," lanjutnya.
2. Kades Humbahas terpukul saat mendengar kabar putranya yang merantau di Medan tewas bersimbah darah

Johar belum dapat berkesimpulan apapun. Pihak keluarga hingga kini juga masih menunggu hasil autopsi dari dokter.
"Ada yang hilang barang-barang anak saya, di antaranya sepeda motor, handphone, kartu ATM, STNK hilang semua. Dia tinggal sendirian. Cuma kadang membawa kawannya ke kontrakan," beber Kades Parmonangan itu.
Bonio dikenal keluarga sebagai figur yang ceria. Bahkan kini pria berusia 18 tahun itu tengah berkutat di dunia hukum sebagai mahasiswa semester pertama Universitas Medan Area (UMA).
"Saat ditemukan bersimbah darah, terdapat sejumlah luka di tubuh anak saya. Di antaranya gigi rontok, leher, dahi, lebam semua. Tangannya juga terluka (bolong)," rincinya.
3. Sebelum ditemukan tak bernyawa, Bonio ucapkan "Selamat Hari Ayah" kepada Johar

Johar mengaku ada hal yang membuatnya sampai sekarang merasa terenyuh. 2 hari sebelum ditemukan tewas, putranya mengirimkan ucapan "Selamat Hari Ayah" kepadanya melalui WhatsApp.
"Hari Rabu sempat komunikasi juga. Kebetulan pada hari Rabu dia mengucapkan Selamat Hari Ayah. Dibuatnya kalimat yang sangat menyentuh," ujar Johar dengan air mata berlinang.
Kini jenazah Bonio sudah dibawa pihak keluarga ke kampung halaman menggunakan ambulans. Melihat sejumlah hal yang janggal dan senter dengan dugaan perampokan, Johar berharap kasus yang menimpa anaknya ini segera terungkap.
"Semoga cepat tertangkap pelakunya, agar kita paham apa salah anak kita," pungkasnya.



















