Satu Jemaah Wafat di Makkah, Jemaah Embarkasi Medan Salat Gaib

Medan, IDN Times - Jemaah haji kloter 09, 11 dan 16 Embarkasi Medan melaksanakan salat gaib bersama, selepas salat Magrib di Musala Hotel Diyar Al- Jabri lantai R, pada Sabtu (24/5/2025). Salat gaib ini dilakukan atas berpulangnya ke rahmatullah jemaah haji asal Labuhanbatu Selatan Adam Chairuddin (51) di Makkah, dan mantan Kakankemenag Deli Serdang Abdul Haris Harahap (60) di kediamannya Deli Serdang.
Hal ini disampaikan Ketua Kloter 09 Embarkasi Medan, Lukman Hakim Hasibuan didampingi pembimbing ibadah haji Al Ustaz H. Sori Monang An Nadwi, pada Minggu (25/5/2025).
1. Salat gaib dilaksanakan sebagai wujud kebersamaan

Lukman mengatakan, kegiatan salat gaib dilaksanakan sebagai wujud kebersamaan bahwa seluruh jemaah merasa kehilangan atas saudaranya tersebut yang telah berpulangnya Rahmatullah.
Ketua Kloter 09 Embarkasi Medan menyampaikan, Adam Chairuddin adalah jemaah calon haji tahun 2025 yang berada dalam satu hotel di Diyar Al Jabri yang telah meninggal dunia di Masjidil Haram pasca melaksanakan umrah wajib.
2. Salat gaib juga dilakukan bersamaan terhadap wafatnya Abdul Haris Harahap

Sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum yang wafat di tanah suci, maka tim pembimbing ibadah haji kloter 9, Al Ustaz Sori Monang mengimbau kepada seluruh jamaah yang berada di hotel melaksanakan salat gaib dan membaca yasin dan tahlil bersama yang dipandu oleh ketua kloter 16 Muhammad Amin Lubis serta doa yang dipandu oleh Ustaz Sori Monang.
Salat gaib juga dilakukan bersamaan terhadap wafatnya Abdul Haris Harahap mantan Kakankemenag Deli Serdang Sumatera Utara yang wafat semalam, Sabtu (24/5/2025) di kediamannya jalan Pasar 5, Percut Sei Tuan, Deli Serdang.
3. Persiapan terbaik bagi umat Islam adalah amal kebaikan

Ustaz Sori Monang menyampaikan, sebuah hari yang tidak mengenal kompromi yang muda atau tua, yang sehat atau sakit, semuanya sama-sama berada dalam antrean menuju keabadian. Persiapan terbaik adalah amal kebaikan, zikir yang melangit, doa yang menyejukkan hati, serta langkah-langkah menuju ridha Ilahi.
Lukman menambahkan, ajal bukan tergantung pada tua atau muda, sehat maupun sakit, au tidak mau kita harus mengikuti qodho dan qodhar Allah SWT.
“Semoga kita dapat mengambil pelajaran berharga dengan peristiwa kematian yang kita saksikan,” pungkasnya.