Medan, IDN Times - Kepolisian Daerah Sumatra Utara terus melakukan penyelidikan kasus pembakaran rumah wartawan di Kabupaten Karo yang menewaskan Rico Sempurna Pasaribu dan tiga anggota keluarganya.
Tiga orang ditetapkan tersangka dalam kasus itu. Mereka yakni dia eksekutor; YST alias Selawang dan RAS. Polisi juga menangkap BG alias Bulang, orang yang menyuruh Yunus dan Apri membakar rumah Rico Sempurna.
Kepala Polda Sumut Komisaris Jenderal Agung Setya Imam Effendi mengungkapkan, tersangka BG merupakan residivis. Dia sudah dua kali menjalani hukuman pidana. Agung menyebut BG pernah terjerat kasus pembunuhan.
Meski pun Agung tidak merinci detil kasus yang dikenakan kepada BG. “Background B sudah kita temukan fakta-faktanya, dia sudah dua kali menjalani hukuman,” kata Agung.
Sampai saat ini, polisi belum mengungkap ke publik apa motif dibalik pembakaran rumah Rico. Banyak pihak yang meyakini jika BG hanyalah operator lapangan yang diminta membakar rumah Rico. Polisi juga tidak mengungkap apa relasi antara korban dengan BG.
“Kita akan memastikan terkait motifnya,” katanya.
Terkait kasus pembakaran ini, sudah dua laporan yang dilayangkan ke Polda Sumatra Utara. Pertama dari anak korban tentang dugaan pembunuhan berencana seperti yang tertuang di dalam Pasal 340 KUHPidana. Kemudian dari saudara korban dengan delik yang sama.
Kasus ini juga dilaporkan anak korban Eva Pasaribu ke Puspom Angkatan Darat. Menyusul dugaan kuat keterlibatan oknum TNI berpangkat Kopral Satu berinisial HB yang pernah disebut korban dalam pemberitaan tentang perjudian.
Setelah pemberitaan terkait perjudian yang diduga dikelola oleh Koptu HB, Rico merasa dirinya terancam. Meski pun selama ini Rico juga menerima uang ‘jatah’ rutin diduga dari Koptu HB.