Maskapai Etihad Buka Penerbangan Kualanamu-Abu Dhabi 3X Seminggu
Deli Serdang, IDN Times - Maskapai Etihad dengan tipe Airbus a321 mendarat dengan mulus di Bandara Kualanamu, Jumat (3/10/2025) pagi. Pesawat dengan warna krem kecokelatan yang nyentrik itu baru saja datang dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Kedatangan Etihad bukan hanya untuk singgah saja, melainkan membuka rute penerbangan baru yang memudahkan masyarakat Sumut terbang ke negara yang dijuluki "Tanah Warisan" tanpa transit. Bahkan, maskapai ini beroperasi 3 kali dalam seminggu.
1. Rute penerbangan baru sebagai pintu gerbang ekonomi, investasi, wisata, dan budaya antar bangsa
Wakil Bupati Deli Serdang, Lom Lom Suwondo, menyambut baik penerbangan perdana Maskapai Etihad. Dengan membuka rute Kualanamu - Abu Dhabi, ia mengatakan pertumbuhan di sektor ekonomi semakin berkembang pula.
"Terobosan baru bagi kami masyarakat Deli Serdang. Ini adalah pintu gerbang baru dari Kualanamu menuju Timur Tengah. Kami mengapresiasi pembukaan jalur Kualanamu - Abu Dhabi. Ini menambah kunjungan Dhubai ke Deli Serdang atau sebaliknya dan membuka sumber perekonomian baru. Tentunya akan menambah pendampatan dan peluang usaha baru," kata Lom Lom Suwondo.
Dengan dibukanya rute baru ini, disebut Lom Lom juga bisa mengubah peluang besar wisata, investasi, dan budaya antar bangsa. Hal ini juga dapat meningkatkan animo masyarakat Deli Serdang melakukan umrah.
"Deli serdang punya tingkat animo umrah. Ini bisa bertambah pasca adanya jalur ini. Kami Pemerintah Deli Serdang akan menolong upaya peningkatan jaringan melalui jalur ini. Kurang lebih ada 150-an asosiai umrah Deli Serdang. Berangkatnya memang dari sini biasanya transit. Tapi sekarang bisa langsung ke Abu Dhabi, lebih dekat," lanjutnya.
2. Maskapai Etihad rute Kualanamu - Abu Dhabi terbang 3 kali seminggu, muat 220 penumpang
Tak hanya warga Sumut, penerbangan yang baru dibuka ini juga disambut baik oleh PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) sebagai perusahaan yang menyediakan berbagai jasa pendukung operasional bandara. JAS sekaligus sebagai penyedia jasa ground handling resmi Etihad Airways di Indonesia.
"JAS menangani seluruh aspek layanan darat untuk penerbangan perdana ini. Mulai dari layanan penumpang, ramp handling, kargo, hingga aviation security. Kami pastikan semua berjalan aman, efisien, dan sesuai standar layanan internasional," kata Patria Bayuaji selaku General Manager West PT JAS.
Pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan Etihad Airways, Angkasa Pura, dan pihak terkait lainnya. JAS menyiapkan peralatan, personal berpengalaman, serta mengatur alur operasional dari kedatangan pesawat hingga proses penanganan bagasi dan penumpang.
Patria membeberkan bahwa Maskapai Etihad rute Kualanamu - Abu Dhabi akan cukup sering beroperasi. Dalam seminggu, mereka membuka 3 kali penerbangan.
"Seminggu 3 kali beroperasi, di hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Kapasitas pesawat ini sampai 220 penumpang. Karena mereka pakai Airbus a320neo. Ada 2 first class, 40 bisnis, dan sisanya ekonomi. Ini lumayan bagus, tadi ada 150 yang datang ke sini, dan nanti berangkat 141 penumpang," beber Patria.
3. Akan banyak maskapai lain yang menyusul Etihad
Kedatangan Maskapai Etihad ke Bandara Kualanamu disambut water salute sebagai momen spesial. Besar harapan kepada Etihad agar mampu memberi dampak positif bagi warga Sumut.
"Kami percaya kehadiran Etihad Airways di Medan akan membawa dampak positif besar, baik untuk konektivitas internasional maupun pertumbuhan pariwisata dan perdagangan. Bagi JAS, ini adalah kesempatan untuk memperkuat kolaborasi strategis dengan Etihad Airways serta menunjukkan konsistensi kami dalam memberikan layanan ground handling terbaik di Indonesia," tambah Patria.
Etihad merupakan Maskapai kedua dari Timur Tengah yang membuka penerbangan di Bandara Kualanamu setelah Saudi. Sebelumnya ada Qatar Airways, namun Maskapai tersebut menyatakan berhenti beroperasi.
"Kabar baiknya, untuk Medan terutama, beberapa bulan terakhir ini tidak hanya Etihad, ada juga Saudi Arabia dan penerbangan lainnya yang datang ke Medan. Bukan hanya dari Timur Tengah, saya lihat dari Asia juga banyak seperti China. Ini bagus untuk masyarakat karena banyak pilihan untuk terbang dan akan membuka arus penumpang ke Medan," pungkasnya.
