Jenguk Bocah yang Kena Penyakit Aneh, Gubernur Edy Bikin Tim Khusus

Dalam perbincangan itu, Edy membujuk orangtua dua bocah itu agar anaknya dibawa ke rumah sakit. Edy pun menyarankan agar keduanya dirawat di Rumah Sakit Haji.

“Mau yah bu ke Rumah Sakit Haji,” ujar Edy.

Nenek dua bocah tersebut sempat bimbang. Lantaran mereka masih trauma. Selama ini mereka sempat membawa Haikal dan Zakira ke sejumlah rumah sakit. Namun, sampai sekarang tidak ada yang tahu apa penyakit yang mendera cucunya.

“Kami agak trauma pak. Makanya tidak kami bawa ke rumah sakit,” ujarnya.

Bahkan Khairunnisa, orangtua Haikal dan Zakira, pernah mendapatkan pelayanan tidak memuaskan dari salah satu rumah sakit pelat merah di Kota Medan.

Disela perbincangan, Edy mengambil ponselnya. Rupanya, Edy menelepon ‪Inke Nadia Diniyanti Lubis yang merupakan dokter spesialis anak. Edy pun meminta Inke untuk membentuk tim khusus. Tim itu akan bekerja melakukan perawatan kepada Haikal dan Zakira.

“Besok kamu langsung ke sana ya,” ujar Edy kepada Inke.

Pertemuan berlangsung cukup lama. Edy kembali menyemangati kedua bocah tersebut. “Semangat untuk sembuh yah nak. Lekas besar,” kata Edy sembari pamit.

Kepada awak media Edy mengatakan, tim yang dibentuknya akan melakukan perawatan intensif. Penyakit yang mendera dua bocah malang itu akan diteliti.

“Nanti tim-nya dipimpin dokter anak Inke Lubis. Nanti di support dokter Heri bentuk tim. Kita cari sakitnya apa. Jadi harus tahu psti sakitnya apa. Insha Allah kita upayakan sembuh. Karena ini anak-anak kita,” kata Edy.

Edy sangat prihatin melihat keduanya. Lantaran, karena penyakit itu sampai menggerogoti jari kaki dan tangan keduanya. Edy pun meminta maaf, karena baru sekarang dia mengetahui kondisi kedua bocah tersebut.

“Saya minta maaf, karena baru tahu ini,” ujarnya.

Khairunisa bersyukur, Edy mau datang menjenguk buah hatinya. Selama ini, Nisa nyaris patah asa untuk kesembuhan kedua anaknya. Mereka tidak punya biaya pengobatan. Suaminya juga hanya bekerja sebatas buruh tani.

Sebenarnya. Khairunisa adalah warga Mandailingnatal. Di Medan, mereka tinggal di rumah keluarga. Kedatangannya ke Medan adalah upaya untuk menyembuhkan Zakira dan Haikal. Dengan kondisi perekonomian mereka, Haikal dan Zakira hanya menjalani pengobatan rawat jalan dan alternatif.

“Kami bersyukur Pak Gubernur sudah datang menjenguk. Semoga bisa ada solusi untuk pengobatan mengatasi penyakit ini, biar Haikal sama Zakira sembuh penyakitnya,” ujar Nisa.

Kata Nisa, saat lahir, kedua anaknya dalam keadaan normal. Gejala penyakit itu muncul seiring berjalannya waktu. Awalnya, muncul gejala ruam merah di tubuh anaknya. Namun, semakin anaknya tumbuh, penyakit itu meluas. Kondisi ini juga terjadi pada Zakira yang terpaut usia 6 tahun dengan Haikal.

“Waktu lahir uda kayak gitu uda ada gejalanya , tapi jari jari nya normal. Tapi karena bertambah usia jarinya semakin dempet. Kukunya pun tak ada,” ungkapnya.

Karena penyakit itu, Haikal yang semakin besar juga belum sekolah. Nisa kembali mengatakan keinginan supaya kedua anaknya bisa sembuh.

“Selama ini Haikal hanya belajar di rumah. Saya yang mengajarinya,” pungkas Nisa.

Sebelumnya, Haikal dan Zakira sempat viral di lini masa media sosial. Keduanya berdoa. Sang adik pun suaranya sampai bergetar lirih. Berharap ada orang yang mau membantu keduanya hingga sembuh.

“Ya allah, berikan kami rezeki. Agar bisa beli susu, beli jajan dan tolong kami berobat, biar kami cepat sembuh,”ujar Haikal dan Zakira dalam video yang sudah ditonton jutaan orang itu.