Jembatan Darurat dari Gelondongan Kayu Dibangun Lagi Usai Meluapnya Sungai Garoga

- Air sungai Aek Garoga meluap, jembatan darurat yang jadi akses warga rusak
- Petugas gabungan kembali bangun jembatan darurat di Sungai Aek Garoga pakai gelondongan kayu
- Kondisi sungai Aek Garoga hari ini normal kembali
Tapanuli Selatan, IDN Times - Selasa (9/12/2025) lalu sungai Aek Garoga di Kecamatan Batang Toru, Tapanuli Selatan, meluap. Debit air yang deras menyeret jembatan darurat yang sebelumnya dibangun untuk akses masyarakat agar tak terisolir.
Debit air sungai Aek Garoga ini bahkan mengalami kenaikan sampai 2 meter. Meskipun sempat merusak jembatan darurat, namun BNPB Sumut mengklaim tak ada tanda-tanda longsor di hulu sungai yang November lalu mengirim banjir bandang ini.
1. Air sungai Aek Garoga meluap, jembatan darurat yang jadi akses warga rusak

Kapendam I/Bukit Barisan, Kolonel Asrul Harahap, melalui keterangan tertulisnya mengatakan bahwa Satgas Penanggulangan Bencana Alam (Gulbencal) kembali membangun jembatan darurat. Pada 30 November lalu, tim gabungan bersama relawan sempat membangun jembatan darurat yang sama dari gelondongan kayu.
"Satgas melakukan pembuatan jembatan penyeberangan darurat yang rusak akibat banjir bandang pada Hari Selasa Sore di Desa Garoga. Kegiatan ini dilakukan untuk memulihkan akses masyarakat yang terputus dan memastikan aktivitas warga dapat kembali berjalan normal," terang Asrul, Kamis (11/12/2025).
Jembatan yang dibuat dari gelondongan kayu besar itu digabungkan menjadi satu. Tampak tim gabungan juga membuat batas jembatan menggunakan tali seadanya sebagai pegangan masyarakat yang hendak menyeberang.
"Pembangunan jembatan darurat dilakukan oleh personel Satgas Gulbencal Kodam I/BB bersama Brimob Polda Sumut, Basarnas, serta Dinas Perkerjaan Umum. Jembatan sebelumnya rusak parah diterjang arus banjir bandang, sehingga warga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari," lanjutnya.
2. Petugas gabungan kembali bangun jembatan darurat di Sungai Aek Garoga pakai gelondongan kayu

Pembuatan jembatan ini turut melibatkan sejumlah alat berat. Hal ini dimaksud agar gelondongan kayu dapat diangkat dan diperbaiki kembali.
"Pembuatan jembatan dilakukan dengan alat berat yaitu Ekskavator dengan menggunakan material kayu yang terbawa akibat banjir bandang. Meski dihadapkan dengan kondisi medan yang sulit dan arus sungai yang masih cukup deras, personel tetap bekerja maksimal demi mempercepat penyelesaian jembatan," beber Kapendam.
Kini jembatan darurat tersebut sudah bisa dilalui. Meski seadanya, namun jembatan tersebut membuat aktivitas bisa kembali berjalan.
"Dengan selesainya jembatan darurat ini, masyarakat Desa Garoga diharapkan dapat kembali beraktivitas secara normal. Satgas Gulbencal juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan banjir bandang susulan di wilayah tersebut," pungkasnya.
3. Kondisi sungai Aek Garoga hari ini normal kembali

Sebelumnya, sungai Aek Garoga yang meluap membuat masyarakat yang bermukim di Desa kecil itu sempat panik. Mereka takut akan terjadi banjir dan longsor susulan lagi
Meskipun suasana mencekam, namun pihak berwajib memastikan situasi berangsur normal. Tak ada longsor susulan yang menerjang pemukiman.
"Kondisi terkini sudah normal," kata Kapolres Tapanuli Selatan, AKBP Yon Edi Winara kepada IDN Times.
Kepala Badan BPBD Sumut, Tuahta Ramajaya Saragih, sebelumnya memastikan bahwa tak ada korban usai meluapnya sungai Aek Garoga. Debit air yang naik pada Selasa (9/12/2025) lalu hanya berangsur 2 jam.
"Benar, sungai Aek Garoga kembali meluap. Kejadian berlangsung pada hari Selasa tanggal 9 Desember 2025. Sungai meluap ini akibat curah hujan yang lebat sehingga mengakibatkan debit air yang mengalir di sungai Garoga naik di perkirakan antara 1 meter sampai 2 meter. Akibat aliran sungai ini tidak ada tanda-tanda longsor di hulu sungai. Tidak ada rumah yang terkena banjir, dan tidak ada korban jiwa sampai saat ini," pungkas Tuahta.

















