Gubernur Bobby Janji Buat Pergub sebagai Payung Hukum Driver Ojol

Medan, IDN Times - Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution turun dan menyapa ribuan driver ojek online (ojol) yang melakukan aksi di depan kantornya. Ada sejumlah tuntutan yang disoroti oleh Bobby, salah satunya ialah mengenai potongan 40 persen hingga payung hukum bagi para driver.
Jika memungkinkan, orang nomor 1 Sumut ini berjanji akan membuat Peraturan Gubernur (Pergub) yang khusus membahas driver ojol di dalamnya. Begitu pula dengan dirinya yang berjanji di depan ribuan driver untuk menyurati pemerintah pusat tentang masalah yang dialami.
1. Bobby naik podium aksi menyapa massa aksi

Bobby Nasution naik podium aksi menyapa ribuan driver ojol Sumatera Utara. Sedikit banyak ia sudah membaca dan mencermati apa saja yang menjadi keluhan mereka.
"Tadi ada 4 tuntutan yang disampaikan. Pertama soal payung hukum baik tingkat nasional atau provinsi. Saya akan pelajari tuntutan ini. Kalau bisa dibuat Pergubnya saya janji buat Pergubnya. Jika bisa diusulkan di Perda, akan saya usulkan juga," kata Bobby Nasution, Selasa (20/5/2025).
Bukan hanya itu saja, ia juga berjanji akan menyurati pemerintah pusat. Termasuk menteri yang punya kewajiban di bidang tersebut.
"Juga payung hukum di nasional, nanti dari Provinsi Sumut akan beri masukan atau beri surat kepada pemerintah, menteri terkait, untuk bisa menyuarakan apa yang disampaikan teman ojek online. Nanti suratnya dari Pemprov dan dari teman-teman ojol, aplikator, Pemda, dan lain-lain," tambahnya.
2. Bobby: Potongan upah yang boleh hanya 15+5 persen

Bobby Nasution dalam momen ini juga menyoroti mengenai biaya potongan yang harus dibayar para driver ojol. Di mana mereka mengeluh potongan tersebut mencapai 40 persen.
"Di peraturan (Permenhub nomor 667 tahun 2022) itu 20 persen, 15 + 5 persen. Sementara di tuntutan sampai 40 persen. Yang pasti kami menyampaikan aturan-aturan pemerintah yang sudah ada. Di mana maksimal potongan 15 persen + 5, nah 5 persen itu (seharusnya) untuk jaminan keselamatan," ungkap Bobby.
Ia mengatakan bahwa tuntutan para driver ojek online justru sangat banyak memberikan masukan ke internal mereka masing-masing. Baik itu program promo yang sangat murah maupun potongan-potongannya.
"Saya tadi sampaikan, bahwa saya belum bertemu mereka (aplikator). Artinya beberapa program pemerintah kita tidak tahu nih dijalankan mereka atau tidak. Kita ingin program pemerintah baik pemerintah pusat atau provinsi harus dijalankan sama mereka," tegasnya.
3. Bobby sayangkan perusahaan mitra tidak jamin keselamatan kerja para driver

Lewat aksi ini, Bobby juga menyampaikan bahwa pihaknya memberikan waktu 2 minggu kepada petinggi perusahaan yang tadi turut berhadir. Termasuk untuk mengikuti anjuran pemerintah soal potongan upah yang maksimal hanya 20 persen saja.
"Saya beri waktu 2 minggu untuk mereka (aplikator) laporan ke pimpinan mereka juga untuk menanggapi apa yang disampaikan para driver. Kita cari dan lihat aturannya. Saya mau tuntutannya dibayari ya. Karena potongan 15 persen itu diperbolehkan. Dan plus 5 persen untuk keselamatan seperti BPJS keselamatan atau ketenagakerjaan. Itu boleh dipotong dengan 5 persen dari aplikasi, tapi kan gak diberlakukan oleh mereka," sebut Bobby.
Perusahaan seperti Grab, Gojek, InDriver, Shopee, Maxim, bagi Bobby merupakan suatu perusahaan yang besar. Ia sungguh menyayangjan soal kabar jaminan keselamatan yang tidak ditanggungjawabi perusahaan.
"Apalagi tadi masalah jaminan keselamatan, sangat disayangkan sekali. Mereka perusahaan besar masa tidak mau menanggung, masa dibayar sendiri drivernya? Jaminan keselamatan kerja, kita tahu Medan dan sekitarnya ngeri. Jangankan cari makan, jalan-jalan aja seram," pungkasnya.