Gerakan Masyarakat Buruh Bersatu Desak LSM Pengadu Domba Dibubarkan

Toba, IDN Times - Gerakan Masyarakat Buruh Bersatu (GMBB) menggelar aksi damai yang menuntut pembubaran LSM-LSM yang diduga berperan dalam memprovokasi perpecahan antara perusahaan dan masyarakat.
Aksi dimulai pada pukul 09.00 WIB, dengan titik keberangkatan dari Laguboti menuju Balige, dan melibatkan serangkaian unjuk rasa di beberapa lokasi penting, termasuk Kantor Kehutanan, Kantor Bupati Toba, dan Kantor DPRD Toba. (Senin, 26/5/52025)
Aksi ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan suasana kondusif bagi dunia usaha dan investasi, sekaligus menjaga keberlangsungan hidup masyarakat dan buruh.
Dalam orasinya, Periana Hutagaol, Ketua SBSI 1992, bersama Erwin Sitorus, menegaskan bahwa LSM pengadu domba seharusnya dibubarkan karena dinilai telah melakukan provokasi yang merugikan masyarakat, terutama di wilayah yang bersentuhan langsung dengan operasi perusahaan.
“Kami, sebagai buruh sekaligus masyarakat adat, merasa tertindas. Kami tidak ingin diadu domba antar jemaat. Banyak desa, seperti Napa, Parlilitan, Janji Maria, dan lainnya, menjadi korban akibat ulah kedua oknum LSM ini,” tegas Periana.
Ia menambahkan bahwa tujuan dari aksi ini adalah untuk mendorong pemerintah agar segera mengambil langkah tegas terhadap beberapa LSM pengadu domba. Keberadaan mereka selama ini hanya memperburuk hubungan antara masyarakat dan perusahaan, yang seharusnya dapat saling mendukung untuk kemajuan daerah.
Pada kesempatan yang sama, Bahara Sibuea mewakili para buruh, berorasi juga menyampaikan 9 poin tuntutan dalam orasinya, yang diharapkan dapat sampai ke pemerintah pusat. Di antaranya LSM pengadu domba dinilai telah memecah persatuan dan kesatuan suku Batak.
Meminta masyarakat Batak bersatu dan Pemerintah diminta untuk menindak tegas LSM-LSM yang memprovokasi tersebut. Pemerintah juga diminta untuk menangani konflik tanpa campur tangan pihak luar.
“Kami sangat prihatin melihat kehadiran oknum-oknum LSM yang mengadu domba. Kami minta agar mereka dibubarkan, dan aliran dana luar negeri mereka segera diperiksa,” pungkas Bahara dengan tegas.