Bank Mega Syariah Catat Lonjakan Transaksi Cashless saat Lebaran

Jakarta, IDN Times - Sejalan dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya adopsi layanan digital, transaksi non tunai semakin menjadi pilihan masyarakat Indonesia. Untuk mendukung gaya hidup ini, Bank Mega Syariah terus berkomitmen meningkatkan inovasi produk dan layanan yang memberikan kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi.
Corporate Secretary Division Head Bank Mega Syariah, Hanie Dewita mengatakan banyak nasabah Bank Mega Syariah yang menggunakan transaksi non-tunai saat bulan ramadan dan libur lebaran. Ini terbukti dari transaksi M-Syariah dan Syariah Card yang meningkat di momen spesial tersebut.
Bank Mega Syariah mencatat peningkatan volume transaksi mobile banking M-Syariah sebesar 30% selama periode Lebaran dibandingkan dengan hari-hari biasa. Fitur transaksi yang paling banyak digunakan selama Lebaran meliputi transfer antar rekening dan bank (54%), transaksi menggunakan QRIS (20%), serta pengisian saldo e-wallet (17%).
Pada bulan Maret 2025, peningkatan transaksi tertinggi terjadi pada transaksi transfer, yang melonjak hingga 40% dibandingkan Februari. Kemudian transaksi telekomunikasi juga mengalami kenaikan sebesar 28%, Sementara itu, transaksi menggunakan QRIS tumbuh 16% dan transaksi melalui e-wallet juga mencatat pertumbuhan yang solid sebesar 31%.
1. Dana yang ditempatkan dalam deposito online mengalami peningkatan 19 persen
Hanie melihat adanya pergeseran kebiasaan masyarakat dalam melakukan transaksi selama Lebaran. "Penggunaan layanan digital perbankan semakin meningkat, dan kami terus berkomitmen untuk memberikan pengalaman transaksi yang aman, cepat, dan nyaman bagi seluruh nasabah,” ujarnya.
Sebagian nasabah memanfaatkan momen Lebaran dengan bijak dengan menyisihkan sebagian dana mereka untuk diinvestasikan ke dalam instrumen keuangan yang aman dan menguntungkan, seperti deposito digital melalui aplikasi m-Syariah.
Per Maret 2025, jumlah dana yang ditempatkan dalam deposito online mengalami peningkatan 19% dibandingkan bulan Februari 2025.