Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Balada Pengusaha Percetakan yang Merugi Puluhan Juta usai Diterjang Banjir

IMG_20251128_192353.jpg
Adi selaku pengusaha percetakan jadi korban banjir (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Deli Serdang, IDN Times - Bulir-bulir keringat menjejak di wajah Adi (41 tahun) kala menjinjing dua tas berisi baju yang diambil dari rumahnya. Baju kering itu menjadi stok terakhirnya, karena barang-barang di rumahnya termasuk baju serta alat elektronik sudah diterjang banjir lumayan tinggi.

Bersama warga lainnya Adi tampak mondar-mandir mengevakuasi barang berharga. Bahkan sesekali mereka melangsirnya menggunakan sampan rakitan dari batang pohon pisang.

1. Tanggul sungai jebol dan meluap, rumah Adi dihantam banjir setinggi pinggang

IMG_20251128_140940.jpg
Banjir melanda Desa Tanjung Sari Kecamatan Batangkuis (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Tak pernah ada bayangan Adi bahwa dirinya beserta keluarga menjadi korban banjir. Selama ia tinggal di Desa Tanjung Sari Kecamatan Batangkuis, baru kali ini rumahnya digenangi air setinggi perutnya.

"Kurang lebih sudah 3 hari banjir. Inilah kondisi terparah hari ini, dan kemungkinan air naik lagi ini. Iya kurang lebih sepinggang lah, 1 meter lebih," kata Adi kepada IDN Times, Jumat (28/11/2025).

Daerahnya bukanlah tempat yang rawan banjir. Namun Sungai Bakaran Batu tanpa diduga-duga meluap dan menyasar lingkungan yang dilaluinya, termasuk rumah Adi.

"Biasa kalau banjir cuna sampai mata kaki, apalagi rumah kami itu lebih tinggi dari aspal, ada sekitar 70 centimeter kami naikkan. Ini sudah hampir penuh ke jendela," lanjutnya.

2. Mesin percetakan dan barang-barang milik customer diterjang banjir, Adi merugi puluhan juta

IMG_20251128_192353.jpg
Adi selaku pengusaha percetakan jadi korban banjir (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Adi merupakan seorang pengusaha percetakan. Di rumahnya banyak terdapat mesin cetak yang digunakan sebagai ladang bisnis. Namun semuanya raib dan rusak akibat banjir.

"Itu mesin cetak saya semua terendam banjir. Mesin percetakan, komputer, terus ada undangan. Nah, undangan ini pesanan customer dari Kalimantan ada 1.300 pcs yang harganya Rp7 juta lebih terendam banjir. Ada label pupuk punya customer kita juga terendam banjir, ada kalender pesanan orang Lhokseumawe pun juga terendam banjir sekitar 2.000 pcs. Tak sempat diselamatkan," aku Adi.

Pria 41 tahun itu hanya bisa pasrah menerima kenyataan. Meskipun begitu, Adi berencana akan mengganti kerugian customer yang sudah memercayakan jasa percetakan kepadanya.

"Semuanya habis. Kalau ditotal ada puluhan juta. Tak pernah saya mengalami seperti ini. Baru inilah kejadian," pungkasnya.

3. Pasangan lansia juga tak dapat jualan rujak akibat banjir

IMG_20251128_152216.jpg
Sunarsih saat menuju ke rumahnya yang terendam banjir (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Hal yang sama juga dialami Sunarsih dan suami. Pasangan lansia berumur 60 tahunan itu terpaksa berhenti menjual rujak.

"Suami saya sehari-hari jualan rujak. Lemari es itu kan bagi kami penting sekali, untuk menyimpan es dan buah-buahan, kini terdampak banjir," cerita Sunarsih.

Sudah beberapa hari mereka tidak dapat menjual rujak. Selain karena cuaca, banjir cukup memberikan dampak dan melumpuhkan aktivitas mereka.

"Jadi suami saya sudah gak jualan dari hari Senin. jualan cuacanya pun hujan. Sempat jualan kemarin, buah sudah disusun steling, tapi hujan. Dipaksa keluar sama suami saya untuk berjualan, eh tak laku. Tak ada yang beli satu pun," pungkas Sunarsih.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

Bencana Buat Pasokan Pangan Turun Tajam, Harga Komoditas Alami Kenaikan

28 Nov 2025, 22:35 WIBNews