Aktivitas Masyarakat Pulau Rempang Berangsur Normal
Masyarakat suarakan penolakan melalui Pentas Seni
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Batam, IDN Times - Aktivitas masyarakat Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) telah kembali berjalan normal pasca pecahnya aksi demonstrasi penolakan pada 7 dan 11 September 2023 lalu.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Indonesia (WALHI) Riau, Boy Even Sembiring mengatakan, meski saat ini masyarakat masih dibayangi rasa kekhawatiran, namun aktivitas masyarakat telah berlangsung seperti semula.
Ia menegaskan bahwa hingga saat ini, 16 Kampung Tua di Pulau Rempang secara tegas dan konsisten masih menolak masuknya investasi Rempang Eco City.
"Situasi di tengah masyarakat sudah aman, sudah tidak ada gejolak dan sudah beraktivitas seperti sebelumnya. Tapi, meski sudah tidak ada gejolak, masyarakat masih secara tegas menolak masuknya investasi ini," kata Boy, Senin (13/11/2023).
1. Masyarakat Pulau Rempang kini suarakan penolakan melalui pentas seni budaya Melayu
Pengemasan cara penolakan penggusuran dan pergeseran oleh masyarakat atas investasi Rempang Eco City kini berubah trend di kalangan masyarakat setempat.
Saat ini, masyarakat setempat kerap menyuarakan penolakan penggusuran dan pergeseran melalui pentas seni budaya Melayu yang diinisiasi oleh 16 Kampung Tua di Pulau Rempang.
Seperti halnya yang berlangsung pada, Kamis (9/11) lalu, masyarakat dari 16 Kampung Tua Pulau Rempang berbondong-bondong memadati lapangan Muhammad Musa untuk menyaksikan prosesi pentas seni yang berlangsung.
Berbagai kegiatan saat pagelaran pentas seni ini berhasil terselenggara, antara lain pembacaan puisi, tarian-tarian Melayu dan menyuarakan suara penolakan.
Baca Juga: Dicukur PSPS Riau 2-0, PSDS Deli Serdang 5 Kali Kalah Beruntun