Meriahnya Deepavali di Medan, Hari Kemenangan dari Ego

Ribuan umat Hindu beribadah di Kuil Shri Mariamman

Medan, IDN Times - Perayaan hari besar umat Hindu, Deepavali, tahun ini dihelat cukup meriah. Umat Hindu di Medan sendiri mengadakan perayaan yang penuh nilai-nilai spiritual itu di Kuil Shri Mariamman, Jalan KH Zainul Arifin, Kota Medan. Ribuan orang memadati Kuil Shri Mariamman untuk beribadah dan memanjatkan doa-doa sejak Minggu (12/11/2023) pagi.

Deepavali yang secara terminologi merupakan "festival cahaya" dipercaya umat Hindu sebagai hari kemenangan. Perayaan ini diadakan selama lima hari berturut-turut. Hari pertama disebut Vasu Daras, hari kedua Dhan Teras, hari ketiga Naraka Chaturdashu, hari keempat Laksmi Puja, dan hari kelima disebut Bali Pratipada.

"Selamat Hari Deepavali bagi seluruh umat Hindu. Semoga bisa mengambil momen di hari kemenangan ini," kata Citra Yani, salah seorang umat Hindu yang tinggal di Kota Medan.

Baca Juga: Kuil Ganesha Hindu Jadi Tempat Ibadah Anak-anak di Hari Deepavali

1. Deepavali dianggap sebagai kemenangan memerangi ego

Meriahnya Deepavali di Medan, Hari Kemenangan dari EgoSeorang bapak yang menuntun anaknya melakukan ritual di Kuil Shri Mariamman dalam momen Deepavali (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Citra Yani yang datang ke Kuil Shri Mariamman bersama keluarganya merasa sangat antusias menyambut Deepavali. Kepada IDN Times ia mengatakan jika perayaan Depavalee tahun ini di Medan lebih meriah dari tahun sebelumnya.

"Deepavali tahun ini saya rasa lebih semarak dari pada tahun kemarin, ya. Karena kebetulan dua-tiga tahun ke belakang masih Covid juga. Meskipun sudah selesai Covid di tahun 2022, masih banyak yang merasa sedikit was-was. Tapi tahun ini (2023) saya lihat semuanya sudah lapang dada dan menyambut Deepavali dengan meriah," kata Citra.

Bagi Citra sendiri, Deepavali dianggapnya sebagai hari kemenangan. Khususnya kemenangan dalam memerangi ego diri sendiri. 

"Cuma supaya anak-anak ini lebih paham akan esensi Deepavali sebagai hari kemenangan, maka digambarkan, lah, dari kisah cerita Ramayana. Sebenarnya ego kita sendiri yang harus kita tundukkan, kalau pribadi kita sudah bagus, ke depannya generasi kita pasti mengikuti kita," ujar perempuan yang datang ke Kuil Shri Mariamman menggunakan pakaian khas India itu.

2. Puja-puja agung kepada Shanghyang Widhi Wasa terdengar di setiap sudut Kuil Shri Mariamman

Meriahnya Deepavali di Medan, Hari Kemenangan dari EgoMomen ritual memuja Shanghyang Widhi Wasa (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Citra menjelaskan jika di Kuil Shri Mariamman dirinya dan ribuan umat Hindu lain yang datang merayakan Deepavali, tak lupa melakukan ibadah dan kegiatan spiritual lainnya.

"Di Kuil ini kami melakukan ibadah puja kepada Shanghyang Widhi Wasa, kemudian kami melantunkan lagu-lagu dengan memuji nama-namaNya, serta membaca doa kepada yang Agung Shanghyang Widhi Wasa," bebernya.

Saat jalan keluar dari dalam kuil, umat Hindu tampak berjalan mundur. Berdasarkan keterangan Citra, hal tersebut tak luput memiliki arti yang esensial.

"Ada artinya mengapa saat keluar kita berjalan mundur, karena Shanghyang Widhi Wasa tidak boleh kita belakangi, tetap kita memandangi wajahnya yang suci nan agung itu sambil keluar. Jadi gak salah bahwa kita berjalan mundur," ujar Citra.

Perempuan paruh baya yang telah memiliki anak yang sudah pada dewasa ini menjelaskan jika sepulang dari Kuil Shri Mariamman, dirinya akan bersilaturahmi terlebih dahulu ke rumahnya.

Nanti di sana, anak-anaknya datang bersilaturahmi menyambut momen Deepavali kemudian mereka beramai-ramai mengunjungi rumah saudara-saudaranya yang lain.

"Harapan saya ke depannya semoga semua jiwa yang ada di bumi ini merasa tenteram, bahagia, damai, dan tidak lagi egois," pungkasnya.

3. Deepavali juga dianggap sebagai momen memakai pakaian terbaik

Meriahnya Deepavali di Medan, Hari Kemenangan dari EgoPritty memakai pakaian Punjabi Suit (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Pritty, warga Jakarta yang tahun ini merayakan momen Deepavali-nya di Medan, mengaku sangat antusias bisa berkunjung ke Kuil Shri Mariamman dan mengunjungi keluarganya yang berada di kota Melayu Deli ini

"Tahun ini benar-benar ramai banget sampai tadi harus bergantian masuk ke dalam. Sungguh meriah," kata Pritty.

Anak Muda yang lahir di Jakarta ini tak mau melewatkan momen Depavalee begitu saja. Depavalee yang sarat akan kemeriahan ini disambutnya dengan memakai pakaian khas yang telah ia siapkan jauh-jauh hari seperti umat Hindu lainnya yang datang di Kuil Shri Mariamman.

"Untuk bajunya aku beli di Malaysia waktu berkunjung ke sana. Jadi memang sengaja dibeli untuk Deepavali tahun ini. Saya beli satu set, namanya baju punjabi suit. Bajunya sampai ke lutut, ada celananya, dan ada selendangnya. Keseluruhan terdiri dari warna yang memang mix. Yang saya pakaai warnanya ada kuning dan ada gradasi birunya," sebut Pritty menunjukkan baju punjabi suit yang ia kenakan.

Memakai pakaian terbaik bagi Pritty merupakan salah satu hal yang tak boleh ketinggalan dalam menyambut momen Deepavali. Biasanya umat Hindu memakai pakaian terbaiknya dalam mengunjungi Kuil seraya menghadap Tuhannya.

"Deepavali tahun ini semoga semuanya makin baik lagi, benar-benar menjadi secerah cahaya deepa yang biasanya dinyalakan saat Deepavali," pungkasnya.

Baca Juga: Ribuan Umat Hindu Rayakan Kemeriahan Deepavali di Kuil Shri Mariamman

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya