Kuil Ganesha Hindu Jadi Tempat Ibadah Anak-anak di Hari Deepavali

Intip persiapan di Kuil Gajah Putih Ganesha Hindu

Medan, IDN Times - Umat Hindu di Medan menyambut acara besar deepavali atau diwali atau dipawali yang jatuh pada Minggu (12/11/2023). Kuil Gajah Putih Ganesha Hindu yang terletak di Medan Polonia turut mempersiapkan alat-alat yang akan dipergunakan untuk melakukan ritual pemujaan Dewa Ganesha pada festival cahaya itu.

Meskipun acara akbar diwali akan dihelat di Kuil Mariamma, namun pada pagi dan siang hari masyarakat Hindu di kawasan Medan Polonia terlebih dahulu melakukan ritual di Kuil Gajah Putih Ganesha Hindu sebagai bentuk pemujaan dan rasa terima kasih terkhusus atas kebijaksanaan dan pendidikan yang diberi.

Kepada IDN Times, Arul Prasad selaku pengelola Kuil Gajah Putih Ganesha menjelaskan jika dirinya antusias menyambut deepavali tahun ini.

"Karena deepavali sendiri esensinya adalah bentuk perayaan terhadap suatu kemenangan atas kegelapan," kata Arul, Jumat (10/11/2023).

1. Mempersiapkan perlengkapan ritual kepada Dewa Ganesha di momen deepavali

Kuil Ganesha Hindu Jadi Tempat Ibadah Anak-anak di Hari DeepavaliArul Prasad, pengelola Kuil Gajah Putih Ganesha Hindu (CMS)

Arul menjelaskan jika pada saat hari diKuil Gajah Putih Ganesha Hindu yang terletak di Medan Polonia turut mempersiapkan alat-alat yang akan dipergunakan untuk melakukan ritual pemujaan Dewa Ganesha.wali tiba, dirinya selaku pengelola kuil akan menyiapkan dan membuat suatu ritual pemujaan di pagi hari. Puja-puja tersebut nantinya turut dihadiri umat Hindu setempat yang khusus melakukan penyembahan terhadap Dewa Ganesha.

"Kami berencana menyiapkan apa saja yang dibutuhkan pada proses ritual kepada Dewa Ganesha dalam menyambut hari besar diwali. Di sini kami menyiapkan sebuah genta atau semacam lonceng, tempat dupa, kalung bunga, dan lainnya," ucap Arul.

Dirinya menerangkan jika ingin membedakan dan melihat kuil Hindu, lihatlah Dewa yang berada di tengahnya.

"Kebetulan di tempat ini adalah Dewa Ganesha dan disebut sebagai kuil Gajah Putih Ganesha, meskipun di samping-sampingnya ada Muneeswarar yang merupakan perwujudan Dewa Siwa dan ada satu lagi yang merupakan perwujudan Dewa Wisnu," katanya.

Baca Juga: Pasar Murah Deepavali di Medan Resmi Dibuka, Cek Harganya

2. Kuil Gajah Putih Ganesha akan dihadiri anak-anak pada momen deepavali

Kuil Ganesha Hindu Jadi Tempat Ibadah Anak-anak di Hari DeepavaliPatung Dewa Ganesha di Kuil Gajah Putih Ganesha Hindu (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Deepavali atau Diwali disebut Arul merupakan suatu perayaan yang sangat bermakna bagi umat Hindu. Di mana momentum tersebut berinti sebagai suatu perayaan atas kemenangan dari kegelapan.

"Hari dipawali itu perayaan dari dua hal. Yang pertama kita merayakan keberhasilan sang Rama yang membawa pulang Shinta dari Rahwana. Karena kita multi etnis juga, ada yang memuja dewi Buddha yang merawat iblis berkepala kerbau Mahishasura. Perayaan ini sepuluh hari sepuluh malam (wijaya dasami). Setelah kemenangan Dharma, 20 harinya barulah ada perayaan atau semacam festival," terangnya.

Lebih lanjut Arul menjelaskan jika pada momen dipawali, biasanya yang hadir ke kuil Gajah Putih Ganesha Hindu adalah rombongan anak-anak. Mereka yang datang ke tempat ini disebutnya bisa mencapai sekitar 50 orang.

"Biasanya yg datang di sini anak-anak kecil. Atau orang tua yang membawa anaknya. Dewa Ganesha ini kan melambangkan suatu kebijaksanaan dan dia juga Dewa yang berkuasa atas ilmu pendidikan. Jadi biasanya anak-anaklah yang mendatanginya seraya mengharapkan kebijaksanaan dan ilmu pendidikan dengan baik," ungkap pria yang juga merupakan pendiri kuil atau rumah ibadah di Rutan kelas 1 A Tanjung Gusta itu.

3. Adanya penerapan bidang astrologi jadi keunggulan kuil Gajah Putih Ganesha Hindu

Kuil Ganesha Hindu Jadi Tempat Ibadah Anak-anak di Hari DeepavaliKuil Gajah Putih Ganesha Hindu di Medan Polonia (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Arul menyebutkan jika kuil Gajah Putih Ganesha Hindu yang dikelolanya memiliki suatu keistimewaan yang tak dimiliki di tempat lain. Yakni menerapkan bidang astrologi.

"Di sini istimewanya ada bidang astrologi yang tak ada di tempat lain, seperti horoskop dan penyembuhan. Kita makai metode ayurveda. Ini semacam seni penyembuhan India kuno yang menggunakan tanaman herbal atau tumbuh-tumbuhan. Nah, di sini lah pusatnya," beber Arul

Kuil ini juga memiliki penyembuhan berdasarkan kitab kuno. Dalam agama Hindu sendiri, ada kitab kuno yang berisi tentang seni pengobatan

"Agama hindu kan ada 4 kitab. Rigveda yang memuat puji-pujian, samaweda yang berisi syair kuno atau pujian yang juga berhubungan dengan rigveda, kemudian ayurweda yang berisi tentang penyembuhan. Terakhir atharwaweda yang berisi seni pengobatan yang lebih ke sihir/mantea. Jadi unik, masing-masing ada, lah, keistimewaannya. Jadi yang dipakai di sini ayurweda," jelasnya

Uniknya dipawali seperti yang dikatakan Arul, diisi oleh momen masyarakat Hindu yang mandi dan membersihkan tubuh dari segala pelekatan. Mereka memakai minyak yang dipercaya mampu mendinginkan saraf-saraf.

"Itu semua diambil dari ayurweda. Uniknya dipawali, ya, ini! Pasa pagi hari mandi sesuatu yang herbal-herbal. Makai minyak, telinga dibersihkan, kepalanya makai herbal yang dari bubuk cendana. Etnik lah pokoknya, dari orang tua yang mewariskan. Setelah mandi bersih, kemudian ke kuil, baru silaturahmi ke rumah-rumah," kata Arul

Dipawali tahun ini diprediksinya cukup meriah. Dirinya juga memuji kebijakan Pemerintah Kota Medan yang telah membuat pasar murah menyambut dipawali

"Saya antusias. Apalagi di polonia ini, etnis Hindu Tamil ramai atau populasinya cukup banyak. Makanya pasar murah untuk dipawali dipusatkan di sini," pungkasnya.

Baca Juga: Pasar Murah Deepavali di Medan Resmi Dibuka, Cek Harganya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya