Orangutan Tapanuli Masuk ke Pemukiman karena Aroma Durian
Orangutan sudah dikembalikan ke habitatnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Satu individu Orangutan Tapanuli (Pongo Tapanuliensis) berhasil dievakuasi dan dilepasliarkan ke Cagar Alam Dolok Sipirok, oleh Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara dan Tim HOCRU-OIC, Senin (23/11/2020).
Kepala Bidang Teknis BBKSDA Sumut Irzal Azhar menjelaskan, sebelumnya Orangutan itu ditemukan masuk ke dalam areal pemukiman warga di Dusun Padang Bulan, Desa Marsada, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan.
"Jadi, kami mendapatkan laporan dari masyarakat ada orangutan di Dusun Padang Bulan. Sudah 4 hari Orangutan itu di sana. Kami bekerjasama dengan Orangutan Information Centre (OIC) kemudian melakukan evakuasi. Karena jauh dari hutan maka dievakuasi dengan membiusnya," katanya, Selasa (24/11/2020).
1. Setelah dipastikan layak, tim kemudian melakukan pelepasliaran
Dirinya mengatakan sebelum dievakuasi, Orangutan jantan yang diperkirakan berusia 35 tahun dengan berat 63 Kg tersebut dipantau dan telah dicek kesehatannya oleh tim medis dari OIC. Setelah dianggap layak, orangutan itu kemudian dilepasliarkan.
"Sebenarnya sih banyak ya orangutan yang keluar dari habitatnya tapi memang kita berhasil evakuasi ke dalam habitatnya. CA Dolok Sipirok itu memang habitatnya," jelasnya.
Menurutnya, penyebab Oranutan keluar dari hutan dan masuk ke areal pemukiman dikarenakan warga banyak menanam durian dan petai. Kedua tanaman ini menjadi sumber pangan karena memiliki aroma khas. Orangutan juga memakan buah-buahan yang dibudidayakan masyarakat.
"Dari situ kemudian masyarakat melaporkannya ke BBKSDA Sumut. Karena mereka (orangutan) suka durian dan petai, dan banyak penduduk di sana punya kebun durian, petai, mungkin karena baunya akhirnya tercium sehingga trurun ke sana," ungkapnya.