TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Demo Mahasiswa Tolak BBM di Aceh Ricuh, Ini Kronologinya

Massa demonstran kocar kacir ditembak gas air mata 

Bentrok antara massa mahasiswa dengan petugas keamanan terjadi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Banda Aceh, IDN Times - Ratusan mahasiswa kembali melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh DPRA (DPRA), pada Rabu (7/9/2022).

Unjuk rasa yang dilakukan demonstran dari Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry tersebut merupakan aksi kedua dilakukan. Sebelumnya, massa dari kampus yang sama telah melakukan demonstrasi, pada Senin (5/9/2022) lalu.

Baca Juga: [BREAKING] Massa Demo BBM di Aceh Bentrok dengan Polisi di Gedung DPRA

1. Massa minta masuk ke halaman gedung

Bentrok antara massa mahasiswa dengan petugas keamanan terjadi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Pantauan IDN Times, massa aksi tiba di lokasi sekitar pukul 12.30 WIB dan berkumpul hingga menutup ruas Jalan Teungku Mohammad Daud Beureueh tepatnya di depan Gedung DPRA. Mereka kemudian mulai orasi  usai azan Zuhur, sekitar pukul 12.54 WIB.

Merek meminta kepada pihak kepolisian yanh sedang melakukan pengamanan untuk diberikan kesempatan masuk ke dalam halaman gedung parlemen tingkat provinsi tersebut.

"Pak kami hanya ingin masuk, buka pintunya," pinta massa yang ingin masuk.

2. Tak dikasih masuk, massa ultimatum dobrak gerbang DPRA

Bentrok antara massa mahasiswa dengan petugas keamanan terjadi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Meski demikian, Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Banda Aceh, Komisaris Besar Polisi (KBP), Joko Krisdiyanto, yang berada di lokasi, enggan membuka.

Alasannya dikarenakan para mahasiswa diperkirakan akan melakukan kerusakan di Gedung DPRA seperti yang dilakukan di aksi pertama, pada Senin, 5 September 2022 lalu.

"Kami tidak akan membuka pintunya, kami takutkan kalian akan membuat kerusakan di dalam gedung," kata Joko.

Massa yang tidak diberikan masuk kemudian memberikan ultimatum kepada petugas akan memaksa masuk ke halaman gedung.

"Apabila sampai lima tidak dibuka, maka tiga langkah revolusi," ucap Kooordinator Aksi, Muhammad Al Amin.

3. Masa lempar batu, polisi tembak gas air mata

Bentrok antara massa mahasiswa dengan petugas keamanan terjadi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA). (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Akibat tak kunjung dibuka, massa mahasiswa coba mendobrak gerbang yang dikawal pasukan barikade. Aksi tolak-tolakan tak terelakkan antara kedua kubu.

Kendaraan water cannon milik polisi lalu coba menembakkan air ke arah masa yang coba menerobos masuk. Tak lama kemudian, lemparan botol air mineral dan batu terlontar dari barisan massa mahasiswa. 

Tidak hanya menggunakan water cannon, petugas kepolisian anti huru hara berpakaian lengkap beberapa kali menembaki gas air mata ke arah massa.

Kapolresta Banda Aceh menyayangkan aksi yang dianggap anarki dilakukan mahasiswa dengan melemparkan batu ke petugas.

"Kami mendapatkan lemparan dari adik-adik, ini sudah anarkis," kata Joko menggunakan pengeras suara.

Sementara itu, mahasiswa juga memprotes tindakan aparat keamanan yang melakukan penyemprotan air serta menembakkan gas air mata.

"Tapi orang bapak duluan yang menyiram dan menambak," ujar massa membalas.

Baca Juga: [BREAKING] Demo BBM Naik, Ratusan Mahasiswa di Aceh Kuasai Gedung DPRA

Berita Terkini Lainnya