TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Merayakan Hari Perempuan Sedunia, Inilah 5 Fakta Menariknya !

Saatnya wanita bangkit dan bergerak lebih maju!

Google.com

Hari ini Google Doodle resmi merilis gambar untuk merayakan Hari Perempuan Sedunia yakni tanggal 8 Maret. Perayaan ini dilakukan untuk membangkitkan semangat wanita agar lebih maju. Selain itu, perayaan ini juga punya nilai historis di belakangnya.

Perayaan ini dilakukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tahukah kamu bahwa perayaan Hari Perempuan Sedunia terdapat sejarah besar yang mengubah kaum wanita? Berikut adalah fakta menarik perayaan Hari Perempuan Sedunia!

1. Tanggal perayaan telah ditetapkan sejak 1917

Wikipedia.com

Perayaan Hari Perempuan Sedunia setiap tanggal 8 Maret ternyata telah ditetapkan sejak tahun 1917. Dilansir dari internationalwomensday.com, terdapat para wanita Rusia melakukan demonstrasi untuk "roti dan kedamaian". Demonstrasi ini dilakukan untuk membalas atas kematian 2 juta lebih tentara Rusia saat Perang Dunia 1. 

Demonstrasi saat itu dilakukan di kota Petrograd, ibukota Kekaisaaran Rusia. Rombongan demonstran yang terdiri dari para pekerja tekstil wanita menuntut tiga hal ini: mengakhiri Perang Dunia 1, mengakhiri kekurangan makanan di Rusia, dan mengakhiri kekuasaan tsarisme. Hasil demonstrasi ini adalah Tsar Nicholas II turun tahta saat tujuh hari pasca demonstrasi dan wanita diberi hak pilih dari Pemerintah sementara. Selain itu, aksi demontrasi ini dijadikan hari libur nasional di Uni Soviet (Rusia).

Baca Juga: Kisah Haru Ma Kyal Sin, Pendemo yang Tewas Ditembak Militer Myanmar

2. Adanya peran aktivis wanita di balik perayaan Hari Perempuan Sedunia

wdr.de|marxists.org

Perayaan Hari Perempuan Sedunia tidak lepas dari peran para aktivis wanita di masa itu. Beberapa nama seperti Clara Zetkin, Theresia Malkiel, Sylvia Pankhurst, dan lainnya adalah pionir demontrasi wanita sosialis. Demontrasi pertama kali dilakukan oleh Partai Sosialis Amerika yang dipimpin oleh Theresia Malkiel pada tanggal 28 Februari 1909. Theresia saat itu sedang memperjuangkan kesejahteraan pekerja pabrik garmen.

Perjuangan Theresia 'dilanjutkan' oleh Clara Zetkin. Clara mengusulkan adanya Konferensi Wanita Sosialis Internasional pada tanggal 26 dan 27 Agustus 1910. Konferensi ini juga mengusulkan perayaan hari wanita untuk seluruh dunia. Hasilnya 100 delegasi wanita dari 17 negara menyetujui usulan ini. 

3. Beberapa negara Eropa jadi pionir perayaan Hari Perempuan Sedunia

Google.com

Menariknya, beberapa negara di Eropa seperti Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss merayakan Hari Perempuan Sedunia pertama kalinya ! Keempat negara ini merayakannya tanggal 19 Maret 1911. Saat itu lebih dari sejuta pria dan wanita berkampanye untuk hak wanita saat bekerja, hak memilih, hak berpolitik,  dan lainnya. Selain itu, mereka memprotes diskriminasi buruh wanita di tempat kerja. 

Selain keempat negara tersebut, negara Rusia juga merayakan Hari Perempuan Sedunia pertama kalinya tanggal 23 Februari 1913. Tanggal ini dipilih berdasarkan Kalender Julian (kalender yang digunakan di Rusia).  Di tanggal 8 Maret 1914 juga ada demontrasi wanita di Lapangan Trafalgar, Inggris. Demontrasi ini dilakukan untuk mendukung hak pilih wanita. Aktivis wanita ternama, Sylvia Pankhurst, ditangkap saat berdemontrasi. 

4. Warna ungu sebagai simbol Hari Perempuan Sedunia

internationalwomensday.com

Warna ungu dipilih sebagai warna simbol perayaan Hari Perempuan Sedunia. Warna ini dipilih oleh International Women Day, situs resmi perayaan Hari Perempuan Sedunia. Selain itu, warna ini dipilih oleh Women’s Social and Political Union (WSPU) di Inggris tahun 1908.

Warna ungu dipilih karena melambangkan keadilan dan martabat. Selain warna ungu, ada juga warna hijau dan putih sebagai warna Hari Perempuan Sedunia. Warna hijau melambangkan harapan. Warna putih melambangkan kemurnian.

Baca Juga: Bukan Cuma Ibu, Ini 5 Peran Penting Ayah untuk Anak Perempuan

Berita Terkini Lainnya