Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Banyak Anak Muda Ragu Menikah? Ini 4 Alasan yang Bikin Mikir Dua Kali 

ilustrasi hubungan sosial (pexels.coid-id/Gustavo Fring)

Menikah dulu dianggap sebagai tujuan hidup yang harus dicapai secepat mungkin. Sekarang, banyak anak muda memilih untuk menunda atau bahkan meragukan pernikahan. Bukan karena takut berkomitmen, tapi lebih ke arah mempertimbangkan banyak hal sebelum melangkah lebih jauh.

Tekanan sosial dan ekspektasi keluarga masih ada, tapi realita hidup membuat keputusan ini semakin kompleks. Dari masalah finansial sampai ketakutan kehilangan kebebasan, ada banyak alasan yang bikin anak muda gak buru-buru menikah.

Dari Pew Research Center dan The Conversation, berikut ini empat alasan yang sering bikin anak muda berpikir dua kali untuk menikah.

1. Biaya hidup makin gak masuk akal

Uang sedang digulung (pexels.com/Pixabay)

Dulu, pernikahan mungkin hanya soal menyatukan dua hati, tapi sekarang menyatukan rekening juga jadi PR besar. Biaya hidup yang terus naik bikin banyak anak muda sadar bahwa menikah bukan sekadar pesta sehari. Dari biaya tempat tinggal, kebutuhan sehari-hari, sampai dana pendidikan anak, semuanya perlu dipikirkan matang-matang.

Beban finansial ini bikin banyak orang lebih memilih untuk fokus pada karier dulu. Ketidakpastian ekonomi dan tekanan untuk hidup mandiri membuat pernikahan terasa lebih seperti tanggung jawab berat daripada kebahagiaan. Gak heran kalau banyak yang lebih memilih menunda sampai kondisi keuangan benar-benar stabil.

2. Karier masih jadi prioritas

wanita menggunakan laptop (pexels.com/Canva Studio)

Banyak anak muda sekarang punya impian besar soal karier dan gak mau buru-buru mengorbankannya demi menikah. Dengan persaingan kerja yang semakin ketat, mereka lebih memilih membangun pengalaman dan stabilitas sebelum masuk ke kehidupan rumah tangga. Menikah di usia yang terlalu muda sering dianggap bisa menghambat perkembangan karier yang sedang naik.

Selain itu, ada juga yang ingin menikmati hasil kerja keras sendiri sebelum berbagi tanggung jawab dengan pasangan. Menikah memang membawa kebahagiaan, tapi juga berarti membagi waktu dan energi untuk urusan rumah tangga. Pilihan untuk menunda pernikahan sering diambil agar bisa mencapai posisi yang lebih nyaman secara profesional dan finansial.

3. Takut kehilangan kebebasan

ilustrasi orang sedang jatuh cinta (pexels.com/Tim Samuel)

Menikah sering dikaitkan dengan perubahan besar dalam hidup, terutama soal kebebasan pribadi. Banyak yang takut setelah menikah, hidup mereka akan lebih terbatas, mulai dari waktu luang hingga keputusan sehari-hari. Beberapa orang masih ingin menikmati hidup sendiri tanpa harus memikirkan kompromi yang terlalu besar.

Selain itu, kebebasan dalam mengejar passion atau melakukan hal yang disukai bisa terasa lebih sempit setelah menikah. Perjalanan, hobi, atau bahkan sekadar waktu sendiri jadi hal yang harus dipertimbangkan ulang. Itulah kenapa banyak anak muda lebih memilih untuk menikmati masa lajang sebelum terikat dengan tanggung jawab pernikahan.

4. Takut salah pilih pasangan

ilustrasi pasangan sedang bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Pernikahan bukan soal satu atau dua tahun, tapi komitmen seumur hidup yang gak bisa dianggap enteng. Banyak anak muda sadar bahwa memilih pasangan gak bisa hanya berdasarkan perasaan sesaat. Karakter, nilai hidup, dan visi ke depan harus benar-benar selaras agar rumah tangga tetap harmonis.

Kasus perceraian yang semakin banyak juga bikin orang lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Daripada buru-buru menikah lalu menyesal, lebih baik menunggu sampai yakin dengan pasangan yang benar-benar cocok. Inilah yang membuat banyak anak muda lebih memilih menunda pernikahan daripada mengambil risiko besar.

Menikah bukan cuma soal cinta, tapi juga kesiapan dalam banyak aspek. Banyak anak muda memilih menunda karena ingin memastikan kehidupan mereka lebih stabil. Dari masalah finansial, karier, kebebasan, hingga kecocokan pasangan, semuanya perlu dipikirkan matang. Lebih baik menunggu daripada terburu-buru dan menyesal di kemudian hari.

Share
Topics
Editorial Team
Fahri risar
EditorFahri risar
Follow Us