Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Sebab Seseorang Merasa Gagal Menjadi Versi Ideal dari Diri Sendiri

ilustrasi merasa gagal (pexels.com/MART PRODUCTION)

Setiap orang tentu memiliki gambaran ideal mengenai dirinya. Terutama berkaitan dengan target dan tujuan hidup yang ingin dicapai. Tumbuh menjadi versi ideal dari sendiri merupakan kunci meraih kepuasan sekaligus kebahagiaan. Tapi apakah setiap orang bisa merasakan hal tersebut? Tentu saja tidak. Terkadang seseorang justru merasa gagal menjadi versi ideal dari diri sendiri.

Mereka merasa kehidupan yang dijalani jauh dari yang direncanakan. Bahkan terdapat beberapa situasi berjalan di luar kendali. Anggapan gagal ini pada akhirnya akan menghancurkan rasa percaya diri dalam meraih tujuan. Lantas, mengapa seseorang bisa merasa gagal menjadi versi ideal dari diri sendiri? Apakah disebabkan oleh empat hal di bawah ini?

1. Ketidakmampuan menyaring kritik dan harapan orang lain

ilustrasi memberikan komentar (pexels.com/Kampus Production)

Sebagai manusia kita memiliki standar yang ditetapkan atas diri sendiri. Kehadiran standar ini seringkali mengambil alih kendali. Namun yang kerap terjadi, seseorang justru merasa gagal menjadi versi ideal dari diri sendiri. Pada kondisi demikian, Mereka cenderung menghakimi hidup secara berlebihan.

Tentu ada penyebab mengapa seseorang merasa kekal menjadi versi ideal dari diri sendiri. Diantaranya ketidakmampuan menyaring kritik dan harapan orang lain. Mereka menjadikan hal tersebut sebagai kewajiban yang harus dipenuhi. Ketika tidak bisa memenuhi harapan dan keinginan orang lain, terdapat anggapan sebagai manusia gagal.

2. Terjebak dalam sikap perfeksionis

ilustrasi sosok perfeksionis (pexels.com/Mikael blomkvist)

Perfeksionis. Standar kesempurnaan memang kerap menjadi pedoman utama dalam meraih tujuan. Sebenarnya ini tidak masalah asal dikelola sesuai dengan batas yang tepat. Namun fenomena yang terjadi, seseorang justru menjadikan sikap perfeksionis sebagai satu-satunya patokan. Mereka menempatkan kesempurnaan di atas segalanya tanpa mentolerir kekeliruan maupun kekurangan.

Di sinilah sebab seseorang selalu merasa gagal menjadi versi ideal dari diri sendiri. Keinginan menjadi sempurna membuat seseorang merasa bahwa pencapaiannya tidak pernah cukup. Ia kehilangan rasa pas meskipun memiliki banyak pencapaian dalam hidup. Standar kesempurnaan yang berlebihan membuat seseorang merasa takut tertinggal dan terjebak perasaan tidak layak.

3. Tidak mengenal dirinya secara menyeluruh

ilustrasi kebingungan (unsplash.com/Afif Kusuma)

Pernahkah merasa gagal menjadi versi ideal dari diri sendiri? Bahkan kondisi ini terus berlanjut sampai beberapa waktu. Perasaan gagal menjadi versi ideal dari diri sendiri pada akhirnya akan mengganggu kestabilan emosi. Oleh sebab itu, kita perlu mencari penyebab dibaliknya agar mampu mengambil strategi penyelesaian yang tepat.

Di antara penyebab seseorang merasa gagal menjadi versi ideal dari diri sendiri adalah tidak mengenal dirinya secara menyeluruh. Bahkan orang-orang seperti mereka tidak mengetahui tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Apalagi mengenai potensi dan keterampilan yang harus dikembangkan. Akibatnya, pernyataan perasaan hampa dan tidak memuaskan sama sekali.

4. Menetapkan standar yang tidak realistis

ilustrasi sosok perfeksionis (pexels.com/Aleksandar Andreev)

Siapa yang tidak ingin menjadi versi ideal dari diri sendiri? Setiap orang tentu mendambakan pencapaian tersebut. Menjadi versi ideal dari diri sendiri akan menghadirkan kebahagiaan sekaligus perasaan berharga. Tapi dalam prosesnya, tidak jarang kita mendapati seseorang justru merasa kegagalan menjadi versi ideal dari diri sendiri. Mereka memilih menjalani hidup dengan mengadopsi cara pandang orang lain.

Bagaimana mungkin situasi ini dapat terjadi? Ternyata ini turut dipengaruhi oleh penetapan standar yang tidak realistis. Seseorang mungkin menetapkan standar yang terlalu sempurna atau tidak sesuai dengan kapasitas dan situasi hidupnya. Kehadiran standar yang sebenarnya di luar kapasitas ini pada akhirnya membebani diri.

Perasaan gagal menjadi versi ideal dari diri sendiri sering kali muncul dari ketidaksesuaian antara ekspektasi pribadi dan realita kehidupan. Mereka memiliki gambaran nyaris perfeksionis, dengan realita menghadirkan banyak kekurangan yang harus diperbaiki.

Ketika merasa terjebak di tengah situasi tersebut, kamu harus mengenali penyebabnya sesegera mungkin. Apakah ini dipengaruhi oleh pergeseran nilai dan prinsip yang dianut, atau memang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang terlalu mendominasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us