Balada 3 Bocah di Percut Bersihkan Masjid Sekolah Setiap Hari Diam-diam

- Kepala sekolah terharu ada 3 muridnya yang membersihkan musala diam-diam setiap hari
- Aqil sengaja pulang lebih lama daripada teman-temannya yang lain untuk membersihkan musala tiap hari
- Dimulai dari Siti dan Abdul, lalu ke Aqil, dan saat ini sudah banyak anak yang berinisiatif membersihkan masjid
Medan, IDN Times - Seolah tak ada kata yang tepat untuk menggambarkan betapa gigihnya 3 bocah SD Negeri 107403 Desa Cinta Rakyat, Percut Seituan. Niat mereka begitu tulus dan ikhlas membersihkan masjid di sekolahnya secara diam-diam setiap hari saat pulang sekolah!
Aksi mereka terekam CCTV dan membuat guru beserta kepala sekolah kagum bukan main. Sebab, selama hari Senin sampai Jumat pukul 15.00 WIB, sekolah selalu mengadakan pengajian gratis. Jadi, murid yang lain beserta guru tinggal melangsungkan proses belajar tanpa melakukan bersih-bersih lagi.
Aksi 3 bocah bernama Aqil Wijaya, Abdullah, dan Siti Fatimah Zahra itu viral di mana-mana. Salah satunya di Instagram @medankinian yang disukai 12,3 ribu netizen. Beragam komentar positif membanjiri seluruh postingan bersamaan dengan doa-doa yang dialamatkan kepada 3 bocah itu.
1. Kepala sekolah terharu ada 3 muridnya yang membersihkan musala diam-diam setiap hari

IDN Times berkesempatan bertemu langsung dengan Kepala Sekolah dari 3 bocah viral itu. Senyum Rahma Br Purba merekah saat membahas betapa arif sikap anak-anak didiknya.
"Berkaitan dengan video viral anak kami, si Aqil, itu berawal dari program Bupati Deli Serdang yang membentuk akhlak bereligi atau akhlakul karimah. Maka sekolah ini membentuk pengajian dan tahfiz quran gratis. Biasanya ada anak dengan sendirinya dan ikhlas membersihkan musala sebelum mengaji. Awalnya anak kami bernama Siti dan Abdullah, lalu diikuti Aqil," cerita Rahma kepada IDN Times.
Aqil membersihkan musala mulanya terinspirasi dari 2 temannya bernama Siti dan Abdullah. Sebab begitu ia datang untuk mengaji, musala selalu sudah dalam kondisi bersih dan rapi.
"Anak kita memang betul-betul tulus dan ikhlas membersihkan musala. Aqil selama ini tidak punya kesempatan membersihkan, karena selalu didahului oleh 2 temannya yang lain. Jadi dia juga ikut termotivasi," lanjutnya.
Rahma mengatakan bahwa di kelas pengajian itu, sama sekali tak ada jadwal piket. Kegiatan bersih-bersih berjalan dengan organik. Dan setelah melihat CCTV, ia terkejut ternyata 3 muridnya selalu konsisten.
"Kita mau menanamkan keikhlasan. Kita tak tunjuk anak, karena kita menanamkan seperti itu. Siti dan Abdullah selalu continue, terus-menerus. Kami juga heran anak-anak itu gigih dan mau membersihkan musala diam-diam," sebut Rahma.
2. Aqil sengaja pulang lebih lama daripada teman-temannya yang lain untuk membersihkan musala tiap hari

Aqil duduk menekur di dekat musala kala itu. Yang menghampiri pertama sekali ialah guru olahraganya bernama Dede Surya Putra. Karena ia heran, bocah kelas 5 SD itu belum pulang di saat teman-temannya yang lain mungkin sudah sampai di rumah.
"Kemarin setelah melaksanakan salat dzuhur, saya agak lama pulangnya, yang lain sudah pada pulang. Saya melihat Aqil masih ada di sekolah. Saya sontak mikir, kenapa anak ini belum pulang juga, ya? Sepedanya masih diparkir di dekat musala. Saya datangi dan tanya Aqil, kenapa kamu tak pulang? Ayo pulang! Teman-temanmu pada pulang semua. Saya bilang begitu," aku Putra kepada IDN Times.
Namun titah Putra menyuruh Aqil pulang selalu ditepis anak berusia 10 tahun itu. Tanpa alasan yang jelas, Aqil selalu menjawabnya dengan kata "sebentar lagi".
"Dia selalu jawab 'iya Pak' dan 'sebentar lagi Pak'. Jadi waktu itu saya pulang, saya tinggal dia karena saya mau istirahat. Begitu saya buka ponsel di rumah dan lihat apa yang dilakukan Aqil melalui pantauan CCTV, ternyata saya lihat masih ada guru sore yang melaksanakan salat di situ. Ketika guru itu selesai salat, Aqil masuk dan langsung membersihkan lantai dan mengatur meja-meja semuanya. Masyallah, berarti inilah yang selama ini dia keluhkan setiap dia datang ngaji sore. Dia keluhkan setiap kali datang musala sudah bersih, ternyata yang membersihkan Abdul dan Siti terus. Jadi dia waktu itu curi start makanya dia pulang lama," beber Putra.
3. Dimulai dari Siti dan Abdul, lalu ke Aqil, dan saat ini sudah banyak anak yang berinisiatif membersihkan masjid

Putra terenyuh begitu melihat betapa arif sikap anak didiknya. Sehingga ia berinisiatif memviralkannya untuk memotivasi orang lain.
"Dari tahun 2024 kita sudah mengadakan ngaji gratis di masjid sekolah. Selama ini, saya selalu ingatkan kepada anak kelas 5 (karena anak kelas 6 persiapan ujian) untuk berbuat baik sekecil apapun. Setiap mengaji selalu saya ingatkan untuk mengambil keberkahan dari musala," tutur guru olahraga ini.
Diakui olehnya bahwa ketiga muridnya itu memang bukanlah murid yang punya prestasi mentereng. Namun sikap ikhlas mereka membuat ketiga anak itu punya keunggulan sendiri di mata guru dan murid lainnya.
"Saya selalu ingatkan sama mereka, meskipun tak dapat ranking di kelas, tapi kalian bisa ranking di mata Allah. Bahkan sekarang teman-teman mereka yang lain jadi termotivasi. Kadang ada 10 orang, 7 orang yang ikut bantu membersihkan, bahkan sampai 15 orang mereka bergotong royong. Alhamdulillah inspirasi dari Siti dan Abdul, nular ke Aqil dan juga nular ke lainnya," pungkasnya.
4. Keluarga sempat curiga karena Aqil pulang sekolah selalu terlambat

IDN Times juga berkesempatan mewawancarai langsung ibu Aqil bernama Novita Arefa. Di rumah kontrakan sederhana Desa Cinta Rakyat, sosok Aqil tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang dikenal sangat peduli kepada semua orang.
"Kesehariannya dia seperti anak-anak pada umumnya, ya. Pulang sekolah, makan, ganti baju. Tapi kalau urusan keagamaan, dia anaknya memang rajin salat kemudian pergi mengaji. Pulang dari mengaji dia inisiatif bekerja di salah satu depot water. Aqil ikut mengantarkan air mineral ke rumah-rumah tetangga," ungkap Novita.
Uang gajinya kadang ia sisakan dan memberinya kepada ibu. Melihat ini, Aqil disebut Novita punya jiwa sosial yang tinggi. Bahkan ia kerap membantu temannya yang sering mengalami perundungan.
"Tadinya saya gak tahu dia selalu bersih-bersih musala. Dalam satu minggu full, dia pulang telat. Asal saya tanya darimana atau kemana aja, dia selalu bilang 'rahasia', gitu. Dia tidak mau ngasih tahu. Setelah tahu anak saya viral, saya sangat bangga sama anak itu. Saya berharap yang terbaik untuk Aqil, dalam segi pendidikan saya berharap dia sekolah yang tinggi," pungkasnya.