Akademi Madrasah Digital 2020, Ini Penjelasan dan Cara Daftarnya

Untuk pelajar madrasah aliyah negeri atau swasta 

Medan, IDN Times - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) dan XL Axiata meluncurkan program terbaru, yaitu Akademi Madrasah Digital (AMD) 2020. Hal ini dilakukan untuk mendukung program pengembangan pendidikan Madrasah.

Program ini tidak memungut biaya apapun kepada peserta. Seperti apa? Yuk intip!

1. Untuk menumbuhkan semangat digitalisasi bagi para pelajar Madrasah Aliyah

Akademi Madrasah Digital 2020, Ini Penjelasan dan Cara DaftarnyaUnsplash/Rifky Nur Setyadi

Dr. H Ahmad Umar, MA, Direktur KSKK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, mengatakan akan menjalankan serangkaian program yang digagas untuk menumbuhkan semangat digitalisasi bagi para pelajar Madrasah Aliyah saat ini.

"Didahului dengan pendistribusian fasilitas internet berkecepatan tinggi ke lebih dari 800 MA sepanjang 2018-2019, kemudian dilanjutkan dengan Madrasah BootCamp, kini XL Axiata menghadirkan Akademi Madrasah Digital 2020".

2. Penyelenggaraan program ini menggunakan platform digital di Laboratorium IOT

Akademi Madrasah Digital 2020, Ini Penjelasan dan Cara DaftarnyaUnsplash/Van Tay Media

Penyelenggaraan program ini menggunakan platform digital di Laboratorium IOT (Internet of Things) X-Camp milik XL Axiata. Para siswa diharapkan akan mendapatkan pembelajaran mengenai dasar-dasar digitalisasi guna meningkatkan kapabilitas dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Baca Juga: Kamu di Rumah Aja, XL Axiata Sediakan Toko Online

3. Program AMD 2020 ini terbuka bagi para pelajar Madrasah Aliyah Negeri atau Swasta di seluruh Indonesia yang telah duduk di kelas 11

Akademi Madrasah Digital 2020, Ini Penjelasan dan Cara DaftarnyaIlustrasi, seorang siswi di Aceh sedang menggunakan teleskop (Dok. Humas Kemenag Prrovinsi Aceh)

Sementara itu, Tri Wahyuningsih selaku Group Head Corporate Communication XL Axiata, menuturkan akademi Madrasah Digital 2020 ini dirancang secara khusus dengan melihat kebutuhan para pelajar Madrasah Aliyah di Indonesia.

Program AMD 2020 ini terbuka bagi para pelajar Madrasah Aliyah Negeri atau Swasta di seluruh Indonesia yang telah duduk di kelas 11. Untuk Angkatan pertama tahun ini AMD 2020 akan menerima 100 peserta. 

Para peserta yang lolos seleksi akan mendapatkan serangkaian pelatihan online melalui https://elearn.id/ dan offline yang diisi dengan sederet materi pendukung. 

4. Pendaftaran dibuka 17 April lewat website

Akademi Madrasah Digital 2020, Ini Penjelasan dan Cara Daftarnyawebsite madrasah.kemenag.go.id

Pendaftaran AMD 2020 telah dibuka sejak 17 April-31 Mei 2020 melalui website https://madrasah.kemenag.go.id/akademidigital. Para calon peserta harus menyiapkan data diri. Selain itu, diwajibkan untuk menjelaskan prototype hasil karya ilmiah sendiri baik yang pernah dibuat maupun yang masih dalam perencanaan ke dalam bentuk video atau tulisan.

"Program AMD 2020 ini terbuka bagi para pelajar Madrasah Aliyah Negeri atau Swasta di seluruh Indonesia yang telah duduk di kelas 11. Untuk Angkatan pertama tahun ini AMD 2020 akan menerima 100 peserta," kata Tri.

Proses penilaian karya ilmiah ini akan berlangsung pada 1-6 Juni 2020. Penilaian hingga seleksi akan dilakukan secara langsung oleh XL Axiata bersama Kemenag. Hasil seleksi akan diumumkan melalui channel resmi XL Axiata dan Kemenag pada 7 Juni 2020.

5. Pelatihan online berlangsung 10 Juni-15 September 2020

Akademi Madrasah Digital 2020, Ini Penjelasan dan Cara DaftarnyaIDN Times/Ervan Masbanjar

Konfirmasi kesediaan peserta mengikuti pelatihan disampaikan dalam rentang 7-9 Juni 2020. Selanjutnya peserta akan mulai mengikuti seluruh pelatihan online dan offline selama enam bulan. Program ini tidak memungut biaya apapun kepada peserta.

Pelatihan online akan berlangsung pada 10 Juni-15 September 2020 kemudian dilanjutkan dengan pelatihan offline yang tentunya mengacu kepada perkembangan situasi wabah Covid-19 di Indonesia. 

Materi-materi yang akan diajarkan pada program ini antara lain mencakup Digital Mindset, Ecosystem Digital, Design Thinking, Agile Mindset, dan Business Setup. Seusai pelatihan, siswa akan diarahkan untuk membuat prototipe karya digital berbasis Internet of Things (IoT) yang sesuai kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Belajar Online, Orangtua Terpaksa Belikan HP dan Kuota untuk Anaknya

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya