Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Handfish, Lebih Suka Berjalan Daripada Berenang

potret spotted handfish
potret spotted handfish (Rick Stuart-Smith / Reef Life Survey, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)

Laut menyimpan sejuta misteri, salah satunya adalah keberadaan handfish atau ikan bertangan (famili Brachionichthyidae). Ikan unik ini menjadi sorotan bukan hanya karena bentuknya yang eksotis, tetapi juga karena statusnya yang sangat terancam. Bagaimana tidak, salah satu jenisnya, yaitu red handfish, populasinya di alam liar diperkirakan tidak lebih dari 100 ekor.

Bayangkan, ikan langka ini hidup di perairan Tasmania, Australia, dan memilih 'berjalan' di dasar laut ketimbang berenang seperti ikan pada umumnya. Keunikan inilah yang membuat para ilmuwan dan pemerhati lingkungan berjuang keras untuk menyelamatkannya dari jurang kepunahan.

Kisah mereka adalah potret nyata perjuangan konservasi di tengah perubahan iklim dan ancaman kerusakan habitat yang kian nyata.

1. Siripnya telah berevolusi menjadi 'tangan'

potret spotted handfish
potret spotted handfish (CSIRO, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)

Alih-alih berenang dengan gagah di kolom air, handfish lebih suka 'berjalan' santai di dasar laut. Dilansir Handfish Conservation Project, sirip dada (pektoral) mereka telah berevolusi menjadi serupa tangan yang besar, lengkap dengan jari-jari. Adaptasi unik ini memungkinkan mereka bergerak di antara bebatuan dan alga dengan cara yang tidak biasa, seolah sedang berjalan-jalan sore.

Menurut laporan BBC Wildlife, keunikan ini juga disebabkan karena handfish tidak memiliki kantung renang (swim bladder), organ yang pada ikan umumnya berfungsi untuk mengontrol daya apung. Tanpa organ tersebut, "berjalan" menjadi cara paling efisien bagi mereka untuk bergerak. Kemampuan ini membuat mereka menjadi predator penyergap yang andal, menanti mangsa kecil seperti udang dan cacing lewat di depan mulutnya yang tampak selalu cemberut.

2. Hanya ditemukan di perairan Australia bagian selatan

potret red handfish
potret red handfish (Reef Life Survey, Rick Stuart-Smith, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)

Ikan eksotis ini ternyata sangat setia pada rumahnya. Sebanyak 14 spesies handfish yang telah teridentifikasi, semuanya merupakan hewan endemik perairan Australia bagian selatan, terutama di sekitar Tasmania. Mereka tidak ditemukan di belahan bumi lain, menjadikan Australia sebagai benteng terakhir bagi kelestarian spesies ini. Tiga spesies yang paling kritis kondisinya adalah spotted handfish (Brachionichthys hirsutus), red handfish (Thymichthys politus), dan Ziebell's handfish (Brachiopsilus ziebelli).

Spotted handfish, misalnya, hanya dapat ditemukan di muara Sungai Derwent, Tasmania, pada kedalaman 5-15 meter. Sementara itu, populasi red handfish yang jumlahnya sekitar 100 ekor, hanya mendiami dua petak terumbu karang kecil di Frederick Henry Bay, yang masing-masing panjangnya tidak lebih dari 70 meter. Fakta ini menunjukkan betapa rentannya mereka terhadap perubahan sekecil apa pun di habitat spesifik mereka.

3. Strategi reproduksi yang berisiko tinggi

potret spotted handfish menjaga telur-telurnya
potret spotted handfish menjaga telur-telurnya (CSIRO, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)

Proses reproduksi handfish sangat berbeda dari kebanyakan ikan laut. Jika banyak spesies ikan melepaskan ribuan telur yang akan hanyut sebagai larva planktonik, handfish justru sebaliknya. Sang betina akan meletakkan telurnya pada struktur vertikal di dasar laut, seperti alga atau spons laut, dan menjaganya dengan setia selama 7-8 minggu hingga menetas.

Anak-anak handfish yang baru menetas sudah berbentuk seperti versi mini dari induknya dan langsung menetap di sekitar tempat mereka dilahirkan. Dilansir Great Southern Reef, strategi ini memiliki konsekuensi konservasi yang serius. Karena tidak ada fase larva yang menyebar, kemampuan mereka untuk mendiami kembali area yang populasinya telah hilang menjadi sangat terbatas. Hal ini membuat mereka sulit untuk pulih jika habitatnya rusak.

4. Populasinya di ambang kepunahan

potret spotted handfish
potret spotted handfish (Rick Stuart-Smith / Reef Life Survey, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)

Status handfish benar-benar mengkhawatirkan. Spotted handfish adalah ikan laut pertama yang masuk dalam daftar Critically Endangered di IUCN Red List pada tahun 1996. Populasi red handfish bahkan lebih genting, dengan perkiraan hanya tersisa 100 individu dewasa pada 2019, menjadikannya salah satu ikan paling langka di dunia. Nasib Ziebell's handfish lebih misterius lagi, karena tidak ada penampakan yang terkonfirmasi sejak tahun 2007.

Ancaman utama datang dari berbagai arah. Kerusakan habitat akibat polusi, sedimentasi, dan pembangunan di pesisir menjadi pukulan telak bagi mereka. Selain itu, kehadiran spesies invasif seperti bintang laut Pasifik Utara (North Pacific seastar) memperburuk keadaan, karena bintang laut ini memangsa telur handfish serta substrat tempat mereka bertelur. Perubahan iklim yang memicu gelombang panas laut juga menjadi ancaman serius yang bisa memusnahkan populasi yang sudah sangat kecil ini.

5. Upaya konservasi intensif terus dilakukan

potret bayi spotted handfish yang baru menetas
potret bayi spotted handfish yang baru menetas (CSIRO, CC BY 3.0, via Wikimedia Commons)

Melihat kondisi yang begitu mendesak, para ilmuwan tidak tinggal diam. Berbagai lembaga seperti CSIRO, University of Tasmania, dan pemerintah Australia bekerja sama dalam Proyek Konservasi Handfish. Salah satu inovasi menarik adalah penggunaan habitat pemijahan buatan dari keramik yang meniru bentuk alga tempat spotted handfish biasa bertelur.

Untuk red handfish, langkah penyelamatan yang lebih dramatis terpaksa diambil. Dilansir BBC Wildlife, pada awal 2024, para konservasionis memindahkan 25 individu dari alam liar ke akuarium di Institute for Marine and Antarctic Studies (IMAS) untuk melindungi mereka dari ancaman gelombang panas laut. Langkah ini diambil sebagai jaring pengaman untuk memastikan spesies ini tidak punah selagi para ilmuwan berupaya memulihkan habitat alami mereka.

Perjuangan untuk menyelamatkan handfish adalah pengingat bagi kita semua tentang betapa rapuhnya keanekaragaman hayati laut. Kelestarian mereka bergantung pada tindakan nyata kita dalam menjaga kesehatan lautan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
IDN Times Hyperlocal
Arifin Al Alamudi
IDN Times Hyperlocal
EditorIDN Times Hyperlocal
Follow Us

Latest Life Sumatera Utara

See More

5 Fakta Handfish, Lebih Suka Berjalan Daripada Berenang

28 Des 2025, 21:00 WIBLife