5 Penyebab Kebiasaan Buruk Sulit Dihentikan dan Cara Mengatasinya

Kebiasaan buruk sering kali dilakukan bukan tanpa sadar. Meski telah menyadari dampaknya, kebanyakan orang cenderung terus melakukannya secara berulang. Pernah mencoba berhenti tapi berujung merasa frustrasi? Kamu tidak sendiri, kok!
Kebiasaan buruk seperti pola perilaku atau gaya hidup memang sulit dihentikan. Namun, meski penyebabnya berkaitan dengan emosi, bukan berarti tidak bisa ditinggalkan.
Oleh karena itu, mari kenali penyebabnya terlebih dahulu, lalu mencoba mengatasinya. Apa penyebabnya?
1. Kebiasaan buruk sudah terbentuk sejak lama

Kebiasaan buruk merupakan rutinitas harian yang berlangsung selama bertahun-tahun. Prosesnya tidak terjadi dalam semalam, melainkan memerlukan waktu dan pengulangan. Semakin sering dilakukan, maka semakin sulit untuk diubah atau dihentikan.
Sama seperti saat membentuknya, menghentikan kebiasaan buruk butuh proses panjang. Peralihan dari hal buruk ke hal baik harus dilakukan secara perlahan, tetapi berulang-ulang. Lakukan dengan sabar dan konsisten dan jangan terlalu dipaksakan.
2. Kepuasan instan dan kurangnya kontrol diri

Kebiasaan buruk mencekoki diri kita dengan kepuasan instan yang sangat menggoda. Merokok, misalnya, memberikan efek rileks dan tenang sesaat. Sayangnya, otak kita cenderung mencari cara cepat untuk merasa baik, sehingga kebiasaan buruk mendapat celah yang lebih besar.
Kebiasaan buruk semakin diperparah dengan kurangnya kontrol diri. Saat merasa stres, kita akhirnya mencicipi kesenengan sesaat, lagi dan lagi. Untuk mengatasinya, segera sadari dan hindari pemicunya, kemudian alihkan ke ke teknik pengendalian diri seperti meditasi atau pernapasan dalam.
3. Lingkungan yang kurang mendukung perubahan

Selain diri sendiri, lingkungan juga berpengaruh. Lingkungan memiliki peran besar dalam membentuk kebiasaan, termasuk kemungkinan menularkan kebiasaan buruk. Jika berada di tengah-tengah keluarga atau teman dengan gaya hidup tidak sehat, maka kebiasaan tersebut jadi lebih sulit untuk dihentikan.
Karena lingkungan sulit diubah, maka awali dari diri sendiri terlebih dahulu. Jika merasa mudah tergoda, sebaiknya cari lingkungan yang lebih mendukung perubahan. Mungkin bisa mulai dengan mencari teman yang sejalan untuk membentuk kebiasaan baru yang lebih positif.
4. Terlanjur terjebak dalam zona nyaman

Alasan lainnya kenapa kebiasaan buruk sulit dihentikan adalah karena kita terlanjur nyaman. Berada di zona nyaman tidak selalu baik, apalagi terjebak dalam kebiasaan buruk. Mencoba hal baru sering kali menimbulkan efek kurang nyaman.
Cara satu-satunya agar keluar dari kebiasaan buruk adalah dengan melawan ketidaknyamanan. Kita harus mencoba hal-hal positif dan menganggapnya sebagai bagian dari proses. Menerima perubahan memang sulit dan menantang, tetapi jauh lebih baik untuk masa depan.
5. Kurangnya motivasi dan tujuan yang jelas

Kebiasaan buruk mungkin juga terjadi karena kita tidak punya tujuan yang jelas. Kurangnya motivasi membuat kebiasaan buruk lebih mudah bertahan dibanding hal-hal positif. Kadang muncul rasa putus asa saat kebiasaan buruk tak kunjung ada perubahan.
Untuk mengatasi masalah yang satu ini, kita perlu menetapkan tujuan yang jelas dan spesifik. Tentukan dan catat tujuan dari keinginan mengubah kebiasaan buruk dan buat rencana tindakan yang terukur. Ketika tujuannya jelas, kita akan lebih termotivasi untuk melawan kebiasaan buruk yang menghambat.
Setelah tahu dan memahami penyebabnya, kita selangkah lebih terarah menuju perubahan positif. Memang tidak mudah, tetapi dapat dilatih dan dibiasakan. Meski kebiasaan buruk belum dapat ditinggalkan, terus coba hal-hal positif secara berulang agar menjadi kebiasaan.