Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Mengapa Bias Kognitif Bisa Memperparah Homesickness

ilustrasi penyendiri (unsplash.com/Ethan Sykes)

Pernahkah kamu merasa kangen yang tiba-tiba membuat hati terasa berat saat jauh dari rumah? Rasa kangen atau homesickness adalah perasaan yang pasti dialami siapa saja yang berada jauh dari tempat yang nyaman.

Tiba-tiba, perasaan ini bisa muncul dan membuat kita merasa sedih atau kesepian, terutama jika kita berada di tempat yang benar-benar baru dan jauh dari orang-orang terdekat.

Namun, tahukah kamu bahwa bias kognitif dapat memperburuk rasa kangen ini? Bias kognitif adalah kesalahan berpikir yang membuat kita melihat dunia dengan cara yang tidak objektif.

Yuk, kita lihat lima alasan mengapa bias kognitif bisa membuat rasa kangen semakin terasa!

1. Bias konfirmasi (confirmation bias)

ilustrasi menangis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bias konfirmasi terjadi ketika kita hanya mencari informasi yang mendukung perasaan atau keyakinan kita saat ini. Misalnya, saat kamu merasa kangen, kamu cenderung mencari kenangan atau cerita yang memperkuat rasa kangen tersebut. Akibatnya, kamu terus-menerus mengingat hal-hal yang membuatmu rindu.

Hal ini membuat rasa kangenmu semakin mendalam karena kamu tidak memberi ruang bagi informasi yang bisa menyeimbangkan perasaanmu. Kamu bisa terjebak dalam lingkaran kenangan yang memperparah rasa kangen.

2. Bias ketersediaan (availability bias)

ilustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bias ketersediaan adalah kecenderungan untuk menilai sesuatu berdasarkan informasi yang mudah diingat atau yang paling menonjol. Ketika kamu jauh dari rumah, kenangan indah tentang rumah dan keluarga mungkin lebih mudah diingat dibandingkan dengan kenangan yang kurang menyenangkan.

Akibatnya, rasa kangenmu semakin terasa karena kamu terus-menerus mengingat hal-hal baik tentang rumah. Padahal, banyak pengalaman baru juga bisa memberikan kebahagiaan jika kamu mau membuka diri.

3. Bias negativitas (negativity bias)

ilustrasi cemas (pexels.com/MART PRODUCTION)

Bias negativitas adalah kecenderungan untuk lebih fokus pada hal-hal negatif daripada hal-hal positif. Saat kamu merasa kangen, kamu mungkin lebih fokus pada perasaan kesepian dan kehilangan daripada pada pengalaman baru yang positif di tempat baru.

Ini membuat rasa kangenmu semakin mendalam karena kamu terus-menerus memikirkan hal-hal negatif. Dengan sedikit usaha, kamu bisa menemukan banyak hal positif yang bisa mengurangi rasa kangenmu.

4. Bias efek halo (halo effect)

ilustrasi bercermin (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Bias efek halo terjadi ketika satu aspek positif dari sesuatu mempengaruhi pandanganmu secara keseluruhan. Misalnya, jika kamu memiliki kenangan indah tentang rumah, kamu mungkin mengidealkan rumah dan mengabaikan aspek-aspek yang kurang menyenangkan.

Hal ini membuat rasa kangenmu semakin kuat karena kamu melihat rumah sebagai tempat yang sempurna. Padahal, setiap tempat pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

5. Bias proyeksi (projection bias)

ilustrasi menangis (pexels.com/Keira Burton)

Bias proyeksi adalah kecenderungan untuk menganggap bahwa orang lain merasakan hal yang sama seperti yang kamu rasakan. Saat kamu merasa kangen, kamu mungkin berpikir bahwa keluargamu juga sangat merindukanmu, meskipun kenyataannya mungkin tidak seintens itu.

Ini bisa memperburuk rasa kangenmu karena kamu merasa ada ikatan emosional yang kuat yang harus segera dipenuhi. Padahal, keluargamu mungkin juga sedang menikmati waktu mereka dan berharap kamu bisa melakukan hal yang sama.

Dengan memahami bagaimana bias kognitif dapat memperparah rasa kangen, kamu bisa lebih bijak dalam mengelola perasaanmu. Rasa kangen adalah hal yang wajar, tapi jangan biarkan bias kognitif membuatnya semakin berat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhamad Aldifa
EditorMuhamad Aldifa
Follow Us