Brew Brother Coffee, Kopi Dua Bersaudara dengan Modal Miliaran Rupiah

Sebelumnya karyawan Filosopi Kopi Jakarta

Pematangsiantar, IDN Times - Kopi menjadi tren baru anak muda di kota Pematang Siantar. Coffee shop menjadi pilihan kalangan muda untuk sekedar nongkrong dengan teman, saat ingin santai sambil ngopi dan mencari inspirasi dalam sebuah karta. Kalau kata Millennial, kopi dan inspirasi tak dapat dipisahkan.

Banyaknya penikmat kopi membuat bisnis kopi semakin terbuka lebar. Banyak pebisnis muda yang lebih memilih membuka warung kopi atau coffee shop dibanding usaha lain.

Peluang pasar dan banyaknya permintaan menjadi salah satu prinsip dasar pebisnis. Seperti halnya Rio Lumban Tobing dan adiknya, Rendra Lumban Tobing yang mendirikan Brew Brother Cafe.

1. Sukses buka coffee shop di Tarutung, Tobing bersaudara melebarkan sayap ke Kota Siantar

Brew Brother Coffee, Kopi Dua Bersaudara dengan Modal Miliaran Rupiahinstagram/brewbrothercoffee

Di tahun 2016 silam, dua bersaudara ini membuka coffee shop di daerah asal mereka, Tarutung, Tapanuli Utara. Bermodalkan pengalaman bekerja di Filosofi Kopi, Jakarta, keduanya berinisiatif membuka usaha.

Alhasil usaha mereka sukses di kota asalnya. Coffee Shop didirikan mereka dengan nama 'Brew Brother Coffee'. Embel-embel 'brother' yang berarti kakak beradik itu tidak dapat dilepaskan mereka.

Rendra yang memang penyuka kopi berkolaborasi dengan abangnya yang memiliki latar belakang pemasaran sukses membuat sejumlah pejabat Sumatera Utara menikmati kopi buatan mereka.

Pertengahan tahun 2019, keduanya membuka cabang di Kota Siantar. Tetap dengan membawa nama Brew Brothers Coffee yang terletak di simpang 4 Jalan Nias, Kota Siantar. "Konsepnya tetap vintage. Tapi di Siantar ini lebih ke industrial vintage,"kata Rio saat berbincang dengan IDN Times.

2. Punya prinsip dan konsep salah satu cara bertahan di dunia bisnis

Brew Brother Coffee, Kopi Dua Bersaudara dengan Modal Miliaran Rupiahinstagram/brewbrothercoffee

Sebelum Brew Brother Coffee ada, di Siantar sudah banyak ditemukan coffee shop. Rata-rata bisnis kopi itu sudah bertahan cukup lama dan memiliki penikmat tersendiri di masyarakat Kota Siantar.

Hal itu tidak menjadi halangan bagi Rio untuk menbuka usaha serupa. Dalam pemikirannya, apapun usaha akan bertahan jika memiliki konsep sendiri tanpa menyinggung orang lain. Begitu juga prinsipnya.

Baca Juga: Resign dan Gak Punya Duit, Si Kembar Pilih Bisnis Pizza Ukuran Raksasa

3. Habiskan dana sampai miliaran rupiah untuk bisnis kopi di Siantar

Brew Brother Coffee, Kopi Dua Bersaudara dengan Modal Miliaran Rupiahinstagram/brewbrothercoffee

Brew Brother Coffee tergolong mewah di Kota Siantar dibanding coffee shop lainnya. Bangunan klasik berlantai dua dengan peralatan mewah menjadi pandangan utama saat berkunjung.

Tidak tanggung-tanggung, Rio mengaku merogoh kocek hingga miliaran rupiah. Mesin kopinya saja, kata Rio, senilai ratusan juta rupiah. "Kalau ada harga pasti ada kualitas,"pungkasnya.

Bagi anak muda yang ingin terjun di dunia bisnis, Rio berpesan agar jangan tanggung-tanggung, terkhusus modal buka usaha. "Sekali basah ya langsung nyebur. Kalau modal itu bisa dipinjam asal memang betul-betul ingin bisnis,"ucapnya.

"Orang lain itu gak perlu tau darimana modal kita. Kita jual harga, juga jual kualitas. Rezeki itu sudah ada yang atur,"lanjutnya.

Sejak tiga bulan diresmikan, Brew Brother Coffee memiliki pelanggan tersendiri. Biasanya penikmat kopi mereka datang dari kalangan pengusaha dan karyawan perbankan.

"Mereka ke sini karena pengen santai. Ngobrol enak, tidak terganggu sama suara kendaraan. Kadang mereka membawa keluarga,"ujarnya.

4. Hubungan emosional dengan pelanggan dibangun untuk jaga kenyamanan

Brew Brother Coffee, Kopi Dua Bersaudara dengan Modal Miliaran Rupiahinstagram/brewbrothercoffee

Setiap pelanggan yang datang, pekerja Brew Brother Coffee menanyakan nama. Tujuannya, kata Rio, untuk membangun emosional dengan pelanggan.

Jika pelanggan tersebut datang lagi, pekerja bisa langsung menyapa dengasambungnya. nama dan hal itu otomatis membuat simpati pelanggan.

"Contohnya pelanggan namanya Dewi datang lagi. Kita bisa langsung menyapa, 'minum apa kak Dewi, seperti biasa? Kan pelanggan merasa dihormati, diperhatikan,"terangnya.

"Selain kualitas yang dijual, menjaga kenyamanan pelanggan penting dalam usaha,"sambungnya.

Baca Juga: Genko Hakata, Restoran Ramen Halal Khas Jepang Kini Hadir di Medan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya