Resto Sempatin Milik Babe Cabita, Sajian Ikan Patin Bakar Banjarmasin

Babe menjelaskan alasannya memulai bisnis kuliner restoran ikan Patin ini bermula saat mengejarkan project di Banjarmasin dan mencicipi makanan kuliner khas yang ada di sana yaitu Ikan Patin Bakar. Ya, Ikan Patin ini banyak hidup di Sungai Kalimantan. Bahkan menurutnya, di Pulau Jawa dan Sumatera tidak banyak ditemukan.

"Jadi, dia itu ikan memang ada di kali. Yang kedua, yang banyak diternakkan itu di sana ikan patin. Jadi di sana ikan patin sumbernya dari sungai, tapi di kerambah bukan di kolam. Begitu aku makan ikan patin bakar, rasanya enak," ucapnya.

"Muncullah ide buka restonya di Jakarta. Terus aku iseng naikkan ke Instagram cari siapa yang mau jadi investor. Aku bikin kayak sayembara itu, ada gak yang muncul? Kebetulan waktu itu banyak investor yang mau join (gabung). Akhirnya aku pilih yang benar-benar serius. Ada namanya Michael pengusaha dari Surabaya," tambahnya.

Akhirnya usaha restoran Sempatin dimulai dengan digawangi tiga orang. Mengandalkan kuliner khas Banjarmasin. 

"Belum sampai beberapa bulan langsung banyak animonya. Akhirnya sudah mulai banyak ngajak join franchise. Akhirnya kita buka franchise. Sekarang udah 8 outlet yang tersebar di Surabaya, Jakarta, dan Medan ini punyaku sendiri," jelas Babe.

Untuk konsep resto yang dibuat oleh Babe di restoran Sempatin Kota Medan ini terlihat sangat simpel dan sederhana. Didominasi warna kuning yang diberi konsep outdoor dengan nuansa BBQ hingga seakan-akan sedang berada di hutan menyantap kenikmatan ikan bakar Patin.

"Karena ikan bakar. Sebenarnya mau memadukan konsep outdoor. Makanya kalau kita bakar-bakaran suka camping BBQan. Nah, makanya ada konsep kayu, lampu ting kalau biasa kita pakai di kemah-kemah terus gambar-gambar api itu kayak semacam makan tapi tetap berasa kalau kita camping. Ada suasana kayu-kayu," jelas Babe.

Babe menceritakan bahwa ia sebelumnya hobi memancing dan memelihara ikan Koi. "Setelah hobi memelihara Ikan Koi, gak lama aku suka mancing. Nah, setelah mancing biasanya ikan dibakar, aku jadi suka. Sampailah ke Banjarmasin menemukan ternyata ikan patin dibakar enak dan rasanya unik. Karena di Sumatra maupun di Jawa, ikan patin itu tidak pernah dibakar. Pasti dibikin pindang atau dikuah atau di stim. Jarang ada yang dibakar. Makanya aku pede buka ini di Medan karena unik," ungkapnya.

Untuk cita rasanya, Babe mengaku tak ingin main-main dengan kuliner ini. Ia menjaga kualitas rasa dan resep asli dari Banjarmasin. Berbicara soal harga, Babe akui untuk ukuran ikan bakar di Medan harganya sedikit lebih mahal dikarenakan ikan yang dijual ini berasal dari Ikan Banjarmasin.

"Kenapa Ikan Banjarmasin karena kita ingin menjaga kualitas. Jadi Ikan Banjarmasin ini terkenal tidak bau lumpur karena dipelihara di kerambah," ucapnya.

Ke depan, Babe akan merencanakan inovasi kulinernya untuk bisa menyesuaikan lidah orang Medan dengan membuat menu baru.

"Dari SemPatn yang alternatif buat orang yang sudah suka dengan ikan patin. Bisa buat bakso bakar atau mungkin tidak menutup kemungkinan dari menu ikan lain yang akrab dilidah orang medan," jelasnya.

Untuk harga bervariatif sesuai dengan menu pilihan mulai dari Rp30 ribuan. Jangan bingung karena ada 2 paket harga yang ditawarkan yakni paket reguler harga Rp31 ribu dengan nasi, ikan Patin bakar/goreng, dan sambal. Juga paket hemat ada nasi, ikan Patin bakar/goreng, sambal dan minuman lemongrass harga Rp39 ribu.

Selain itu juga ada menu minuman yang favorit di SemPatin yaitu, mango honey, susu cendol, dan mint lemongrass.