Milk Rose, Susu Sapi Murni Legend Resep Turun Temurun Generasi Ketiga

- Milk Rose merupakan bisnis keluarga generasi ketiga, dimulai sejak tahun 2009 oleh Agung Darmawan.
- Dahulu bernama Susu Ahad, kini Milk Rose hanya memiliki satu varian rasa yaitu stroberi dengan susu murni.
- Milk Rose wajib teteskan air rempah agar tidak bau amis susu sapi dan belum berencana membuka cabang.
Medan, IDN Times - Milk Rose, susu murni yang dicampur dengan sirup stroberi ini memiliki khas rasa yang berbeda dari suud murni lainnya di Kota Medan.
Susu ini merupakan minuman susu murni yang legend, telah hadir sejak tahun 1990. Artinya, sudah 35 tahun yang lalu sudah ada dengan memakai gerobak kayu jati.
Lokasinya didepan jalan Asia, nomor 97 CD, Kelurahan Sei Rengas II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan, tepatnya pelataran parkir Bank Mandiri.
1. Milk Rose merupakan bisnis keluarga generasi ketiga

Agung Darmawan sebagai penurus bisnis keluarga generasi ketiga ini mengatakan bisnis susu murni ini sudah dimulai sejak tahun 2009.
"Sejak tahun 2009 sudah mulai disinilah," ucap Agung yang mengakui suka berbisnis kuliner hingga barang antik.
Lanjutnya, bisnis susu ini sudah ada sejak tahun 1990, dan telah menjadi warisan dari turun-temurun kini ditangan generasi ketiga.
2. Dahulu namanya Susu Ahad bukan Milk Rose

Dahulu nama bisnis susu murni ini bukan Milk Rose tapi Susu Ahad. Nama Ahad ini merupakan nama dari kakek Agung sebagai pebisnis pertama tahun 1970an yang memulai usahanya. Usai sang kakek, usaha ini diteruskan oleh Ayahnya tahun 1990 dan akhirnya dilanjut oleh Agung tahun 2009.
"Awalnya di ujung di jalan Kapuas dulu namanya susu Ahad tahun 1970an itu ada disana. Lalu pindah kemari tahun 1990 itu sudah si bos disini (bapak saya) sampai sekarang," kata Agung.
Milk Rose ini hanya memiliki satu rasa saja. Tidak ada bedanya dari dulu hingga sampai saat ini, yaitu hanya satu varian rasa yakni stroberi saja dengan susu murni 99.9 persen murni.
"Peternakan ada di Tembung punya keluarga ibu saya, yang merupakan suku India Manggali," jelasnya.
Dari tahun 2009 satu gelas dibandrol Rp4 ribu per-gelas dan sekarang Rp12 ribu per-gelas.
3. Milk rose wajib teteskan air rempah agar tidak bau amis susu sapi

Para penikmat susu murni Milk Rose ini selalu penuh dan berdatang disini, kebanyakan yang membeli minta dibungkus karena tempat duduk tidak terlalu banyak disediakan.
Dalam sehari bisa habis 45 liter, tapi pada jaman dulu bisa mencapai 75 liter, dalam 1 liter isinya 650 ml.
Ciri khas dari Milk Rose adalah kemasannya yang masih klasik dengan cara dibungkus pakai plastik gula, yang terlebih dahulu dalam safu gelas diberi setetes rempah, sirup stroberi, es batu dan susu murni.
"Brandingnya masih klasik gak pakai cup atau lainnya mungkin itu yang membedakan. Kalau aku pengen membranding ulang, tapi gak dikasih orangtua, jadi lebih menjalani kalau disini," jelasnya.
Menariknya, setiap pemesanan wajib diberi setetes rempah ini. Terdapat botol kecil berisi rempah racikan dari keluarga agar tidak amis untuk aroma susu murni. Setiap gelas diberi satu tetes rempah ini.
Saat ini Milk Rose belim berencana untuk mmebuka cabang. Namun, outletnya sudah ada yang dibuka setiap hari kecuali Minggu. Mulai pukul 15.15 WIB (tutup bank mandiri) sampai 23.00 WIB. Tergantung ramai dari para pengunjung.
Dalam ceritanya, momen selama berjualan itu saat terjadinya banjir. Sebab, disini banjir bisa mencapai hingga ketinggian 50 cm.
"Kita menahan gerobaknya biar gak dihantam mobil jalan sendiri. Selama berjulan gak ada hambatan, karena pelanggan kita tetap setia. Artinya, sudah ada pelanggan dan setiap hari habis kecuali hujan dan mati lampu, karena tempat tersebut dahulucterkenal dengan kasus kriminal seperti mencuri dan lainnya jadi orang banyak takut," tutupnya.