Melipir ke Blackwood Coffeehouse, Kafe Cozy di Tengah Hutan

Sudah ada sejak 2017

Medan, IDN Times - Beberapa waktu lalu, IDN Times melipir ke salah satu kafe yang sedang hits di kawasan Tobasa, tepatnya di Taman Eden 100, Lumban Julu. Semula, kami mengetahui informasi dari instagram @blackwood_coffeehouse. Feed instagram yang kece dan tone foto yang senada mungkin jadi cara khusus untuk menggaet pelanggan.

Sewaktu mengajak Made Sirait (28), Owner Blackwood bercerita, ia membenarkan hal itu. Baginya, instagram adalah wadah untuk mempromosikan kafenya secara gratis. Bahkan hampir 50 persen pelanggannya datang karena melihat akun instagram. 

"Promo instagram sangat penting. Banyak pengunjung yang tahu dari instagram, memang itu yang paling pas untuk anak muda, mengetahui apa sih yang terbaru. Ada 50 persen lebih pengunjung tahunya dari situ," ujarnya kepada IDN Times.

1. Kafe ini buka pukul 08.00 WIB -17.00 WIB

Melipir ke Blackwood Coffeehouse, Kafe Cozy di Tengah HutanIDN Times/Masdalena Napitupulu

Blackwood coffehouse mudah dijangkau. Lokasi kafe ini bisa kamu temukan searah dengan jalan menuju air terjun di Taman Eden 100. Untuk menuju lokasi, kamu bisa berjalan kaki sekitar 15 menit dari pos masuk ya, guys. Kafe ini buka pukul 08.00 WIB -17.00 WIB. Namun jika ada pengunjung yang berkemah, kafe akan dibuka sesuai dengan waktu pemesanan.

2. Kafe ini dikelola oleh Made Sirait sejak 2017

Melipir ke Blackwood Coffeehouse, Kafe Cozy di Tengah HutanIDN Times/Masdalena Napitupulu

Jika melihat lokasi kafe yang berada di tengah hutan ini, tampaknya pengunjung yang datang hanya sekadar berwisata ke Taman Eden 100 saja. Namun, Made menuturkan banyak pengunjung yang datang hanya khusus untuk nongkrong ke Blackwood.

Made bercerita kafe ini dikelola sendiri olehnya dan dibuka sejak 2017. "Kalau Taman Eden ini kan dibuka sejak tahun 2000. Selama buka belum ada yang begini, di sini kan banyak pengunjung, jadi di situlah terpikir ini pas untuk buka gerai kopi. Ini tempat wisata kan. Sebenarnya dulu ada memang tapi cuma makan mie rebus hanya kantin kecil".

"Blackwood ini punya saya sendiri, saya buat tiga tahun lalu, saya anak terakhir dari 10 bersaudara. Tapi abang-abang saya fokus untuk mengelola Taman Eden 100. Ini semua saya yang mengelola dan gak langsung begini. Step by step-lah," ujarnya.

Baca Juga: Komunitas Caferacer Medan, Genre Motor Klasik dari Kafe ke Kafe

3. Untuk suasana kafe di tengah hutan blackwood cukup nyaman dijadikan tempat nongkrong

Melipir ke Blackwood Coffeehouse, Kafe Cozy di Tengah HutanInstagram/@blackwood_coffeehouse

Untuk suasana kafe di tengah hutan blackwood cukup nyaman dijadikan tempat nongkrong. Jangan lupa untuk menyeruput kopi arabika sebagai menu khasnya, ya!

"Fokus kopi arabika dan sejenisnya lah, paling minuman kaleng. Untuk makanan berat belum ada. Pun nanti kedepannya gak menyediakan makanan berat, nyantai aja. Orang nantinya gak cari makanan tapi suasanannya yang cozy," ucap Made.

4. Memanfaatkan kayu sebagai furniture

Melipir ke Blackwood Coffeehouse, Kafe Cozy di Tengah HutanIDN Times/Masdalena Napitupulu

Untuk desain interior, Made memang sengaja memanfaatkan kayu sebagai furniture -nya. Tentu saja hal ini dilakukan untuk membuat suasana menjadi hangat. 

"Inspirasi membuat ini bisa dibilang hmmm.. satu dari lingkungan dan yang kedua ya banyaklah referensi darimana-mana seperti Western atau koboi," tuturnya seraya tersenyum.

5. Pengunjung yang datang ke kafe ini, Kata Made sih wisatawan lokal masih mendominasi

Melipir ke Blackwood Coffeehouse, Kafe Cozy di Tengah HutanInstagram/@blackwood_coffeehouse

Saat ditanya terkait jumlah pengunjung yang datang ke kafe ini, Kata Made sih wisatawan lokal masih mendominasi.

"Lebih banyak pengunjung lokal untuk berkunjung, bule sekitar 20-30 orang lah perbulan," ujarnya.

Baca Juga: Socrates, Kafe Olahan Vegan yang Bikin Pecinta Buku Betah

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya