Serdang Bedagai, IDN Times- Akhir pekan jadi waktu yang pas untuk berlibur. Salah satu pilihan kegiatan yang asyik adalah rafting (arum jeram). Kecamatan Sipispis, Serdang Bedagai jadi tempat favorit untuk aring jeram.
Wisata arum jeram tersebut berada di aliran Sungai Bah Bolon. Berjarak sekitar 84 kilometer dari Kota Medan. Yuk simak informasi lengkapnya di sini.
Selain menikmati alam dan bermain air, ternyata sungai tersebut menyimpan legenda, yaitu kisah Batu Boru Manjile. Dahulunya di bantaran Sungai Bah Bolon ini terdapat Pertuanan atau kerajaan yang bernama Pertuanan Bajalingge yang memiliki cerita menarik dan penuh dengan pelajaran bagi umat manusia.
Kepala Desa Buluh Duri sekaligus Ketua Federasi Arung Jeram Indonesia (Faji) Serdang Bedagai, Dewi Yanti Purba, menjelaskan pihaknya menyediakan beberapa paket rafting. Mulai dari Rp190 ribu per orang untuk durasi 4 jam hingga Rp300 ribu per orang untuk 6 jam melakukan arung jeram.
"Di dalamnya sudah termasuk seluruh peralatan yang dibutuhkan mulai dari perahu, pelampung, helm, dayung, makan satu kali, minum, pemandu wisata serta asuransi," ujarnya.
Kata Dewi, wisata arung jeram ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Buluh Duri Mandiri (BUDUMA). Setiap harinya khususnya di akhir pekan, masyarakat ramai datang untuk menikmati arung jeram ini.
Saat ini, wisata Arung Jeram Sipispis menyediakan 19 perahu lengkap dengan peralatannya. Tidak hanya melayani perorangan, namun juga instansi yang ingin menikmatinya berkelompok juga bisa kami layani.
Dewi berharap agar masyarakat tidak takut mencoba ratfing, karna rafting atau arung jeram ini seru dan aman.
"Rafting ini salah satu pilihan berwisata, tidak hanya pantai dan pegunungan. Slogan kami lebih baik mencoba satu kali dari pada bercerita seribu kali. Dan ingat, makin basah, makin seru," ucapnya.
Orang yang lakukan rafting juga bisa menikmati Batu Kodok (batu yang menyerupai kodok), Air Terjun Bagula, Magic Wall, Green Canyon.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati batu yang tersusun bak tangga namun terbalik, minum dari mata air pegunungan, serta menikmati flora dan fauna yang dilindungi.