Sensasi Trekking di Air Terjun Lau Ngaru, Wisata Indah Jarang Dijamah Wisatawan

- Rute menuju Air Terjun Lau Ngaru dapat ditempuh 1,5 jam dari Kota Binjai dengan perjalanan melewati jalanan terjal bebatuan.
- Wisatawan akan disuguhkan sensasi trekking menantang, melewati hutan, sungai, dan aliran sungai yang dingin serta aman untuk disusuri.
- Air Terjun Lau Ngaru merupakan permata tersembunyi dengan air berwarna biru, jarang dijamah oleh wisatawan, dan memiliki keindahan yang eksklusif.
Langkat, IDN Times - Kabupaten Langkat selalu menawarkan pesona alam yang memukau. Sehingga sangat cocok untuk memasukannya ke dalam bucket list perjalanan kamu ketika memasuki masa liburan.
Ada banyak pilihan yang bisa dijajal. Mulai dari mendatangi tempat wisata bertema keluarga sampai yang menyajikan petualangan dan tantangan.
Selain itu, ada begitu banyak potensi pariwisata yang jarang dijamah oleh pelancong. Salah satunya adalah keindahan Air Terjun Lau Ngaru yang ada di Desa Belinteng Kecamatan Sei Bingai.
Jika kamu bosan ke tempat yang ramai dan "itu-itu saja", maka Air Terjun Lau Ngaru menjadi solusi yang tepat untuk disinggahi. Namun yang perlu dicatat adalah tempat wisata satu ini menyajikan pengalaman trekking yang menantang.
1. Rute yang harus ditempuh untuk sampai ke Air Terjun Lau Ngaru

Tidak butuh waktu lama dan tidak menghabiskan biaya perjalanan yang banyak. Air Terjun Lau Ngaru dapat ditempuh 1,5 jam saja dari Kota Binjai.
"Kalau bergerak dari Kota Medan, rutenya adalah Medan - Binjai - Sei Bingai - Desa Belinteng - Dusun Kutabaru. Lokasi air terjun belum ada di Google Maps, jadi waktu di Desa Belinteng kita bisa nanya sama masyarakat di mana Dusun Kutabaru," kata wisatawan bernama Prasetio.
Perjalanan dari Desa Belinteng menuju Dusun Kutabaru tidak mulus. Wisatawan harus melewati jalanan terjal bebatuan di perkebunan sawit kurang lebih 5 kilometer.
"Dusun Kutabaru adalah pemukiman paling ujung. Di sana nanti kita bisa tanya kepada masyarakat dan bernegosiasi untuk mengantarkan kita menuju Air Terjun Lau Ngaru. Nanti kita diantar dan perjalanan selanjutnya adalah berjalan kaki," lanjutnya.
2. Suguhkan sensasi trekking yang menantang, melewati hutan dan susur sungai

Tantangan sesungguhnya baru dimulai setelah wisatawan menyusuri hutan dengan berjalan kaki. Lokasi air terjun yang berada di bawah perbukitan mengharuskan wisatawan melewati trek yang menurun dan sedikit curam.
"Beberapa trek yang curam diberi mitigasi agar tidak terjadi kecelakaan, seperti dibuat pengaman dari tali temali yang kuat sehingga pengunjung bisa memegangnya. Tetap berhati-hati, karena beberapa tempat tanahnya sedikit licin," ungkap Prasetio.
Setelah 45 menit melewati trek yang menantang, wisatawan kemudian menjumpai aliran sungai. Untuk sampai ke air terjun, harus menyusuri sungai ini kurang lebih 15 menit saja.
"Air sungainya dingin, tidak terlalu dalam, dan arusnya tidak begitu deras. Sangat aman untuk wisatawan menyusurinya," bebernya.
Bagi Prasetio, salah satu yang membuat tempat ini spesial adalah, mereka berjumpa dengan bunga bangkai. Hal ini disebutnya menandakan bahwa hutannya cukup asri.
3. Air Terjun Lau Ngaru permata tersembunyi, airnya berwarna biru

Air Terjun Lau Ngaru benar-benar permata yang tersembunyi. Lokasinya yang berada cukup jauh dari pemukiman membuat air terjun ini jarang dijamah.
"Sangat terasa eksklusif. Karena cuma kita yang datang ke tempat ini. Segala lelah waktu trekking terbayarkan. Karena air terjunnya sangat indah," tutur Prasetio.
Air Terjun Lau Ngaru menjulang setinggi 20 meter. Bukan hanya jernih, air terjun ini memiliki air berwarna biru.
"Air di bawahnya tidak terlalu dalam. Sehingga pengunjung bisa mandi tanpa merasa takut tenggelam," pungkasnya.