Glamping, Konsep Anyar yang Bakal Sedot Wisatawan ke Danau Toba 

Masyarakat mulai menyadari pentingnya amenitas

Tobasa, IDN Times- Pengembangan wisata Danau Toba terus dikebut. Berbagai fasilitas pun terus dibangun. Presiden Joko Widodo menargetkan pembangunan rampung 2020 mendatang.

Kementerian Pariwisata pun mengembangkan konsep anyar. Glamorous Camping (Glamping) namanya. Konsep pariwisata yang disebut pembangunannya memakan waktu singkat.

Menteri Pariwisata Arief Yahya pun rutin berkunjung ke Danau Toba. Bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Teranyar, keduanya berkunjung ke sejumlah titik pembangunan, Kamis (5/9).

Salah satunya The Kaldera Toba Nomadic Escape. Wisata kembara yang dikelola Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).

Arief Yahya juga menyampaikan kabar baik terkait upaya pemerintah menjadikan Danau Toba sebagai salah satu UNESCO Global Geopark (UGG). Secara de facto Danau Toba sudah terdaftar sebagai UNESCO Global Geopark (UGG). Semakin memastikan, Danau Toba mendapat pengakuan dunia.

1. Groundbreaking Glamping bakal dilakukan 10 Oktober mendatang

Glamping, Konsep Anyar yang Bakal Sedot Wisatawan ke Danau Toba IDN Times/Dok. BPODT

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pihaknya serius dan komitmen untuk melakukan pembenahan infraatruktur di kawasan Toba.

"Kita pastikan peluncuran Groundbreaking Glamorous Camping atau Glamping akan dilaksanakan pada 10 Oktober 2019," ujar Arief dalam keterangan persnya.

Menko Luhut juga mengatakan hal yang senada. Kata Luhut, pengembangan pariwisata bakal menggenjot lapangan kerja.

“Wilayah ini punya potensi wisata yang besar, sehingga nantinya kita bisa buka lapangan kerja sebanyak mungkin," ujar Luhut.

Baca Juga: Polemik Wisata Halal Danau Toba, Edy Rahmayadi: Hoaks yang Jelek 

2. Masyarakat mulai menyadari pentingnya amenitas

Glamping, Konsep Anyar yang Bakal Sedot Wisatawan ke Danau Toba IDN Times/Prayugo Utomo

Arief dan Luhut juga menemui masyarakat di kawasan Drsa Lumbanbulbul, Kecamatan, Balige. Di sana, masyarakat mulai menyadari pentingnya amenitas untuk wisatawan.

Tercatat ada sekitar 17 homestay dan 70 kamar di desa dengan Pantai Pasir Putih yang memesona ini.

3. Masyarakat harus kembangkan kreatifitas budaya untuk menarik wisatawan

Glamping, Konsep Anyar yang Bakal Sedot Wisatawan ke Danau Toba IDN Times/Prayugo Utomo

Arief Yahya kembali mengingatkan, dalam pengembangan pariwisata, tidak cukup hanya mengandalkan amenitas berkualitas semata. Masyarakat juga harus menonjolkan diferensiasi budaya sehingga menarik minat para wisatawan.

"Alam di sini sangat bagus, paduan gunung dengan danau yang indah. Untuk Desa Lumbanbulbul saya sarankan jadi pusat kuliner khas seperti di Jimbaran Bali. Kemenpar akan membantu cara pengemasan kulinernya," ujar Arief.

Di Desa Jangga Dolok, Arief meninjau revitaliasasi revitalisasi rumah adat Batak dengan arsitektur nusantara yang unik. Arief juga menyampaikan komitmen Kemenpar untuk melakukan revitalisasi desa adat.

“Pembuatan master plan untuk desa ini akan dibantu oleh BOP Danau Toba. Hal ini akan dilakukan secara paralel dengan revitalisasi desa adat," ujar Menpar Arief Yahya.

Sementara itu, dari segi aksesibilitas, pemerintah mulai melirik pembangunan fasilitas tambahan seperti terminal dan penambahan panjang runway Bandara Udara Sibisa yang berada sekitar 4 kilometer dari The Kaldera Toba Nomadic Escape Tourism.

Baca Juga: Jangan Emosi Tanggapi Konsep Wisata Halal Danau Toba, Ini Alasannya  

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya