TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tapak Umang, Legenda Mistik yang Diyakini Masyarakat Desa Rumah Liang

Objek bersejarah warga Karo yang minim perhatian wisatawan

Tapak Umang yang berada di atas batu yang besar di Desa Rumah Liang (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Deli Serdang, IDN Times - Cerita rakyat dan sejarah kerap dianggap sebagai sesuatu yang membosankan oleh sebagian orang. Apalagi jika cerita rakyat tersebut mengisahkan tentang suatu hal yang berada di luar logika manusia.

Sebagian anak-anak zaman now menganggap jika cerita rakyat hanyalah sebuah rekaan nenek moyang untuk menakut-nakuti anak cucunya. Padahal jika kita cermati, bahwa lewat cerita rakyatlah orang-orang terdahulu dapat menyampaikan sebuah pesan dan kemaslahatan nilai-nilai kehidupan agar dapat bersikap bijak dan arif.

Di Sumatra Utara sendiri, cukup banyak menyimpan khazanah cerita rakyat dari tiap-tiap daerah dan suku yang ada. Cerita rakyat paling mahsyur di Sumatra Utara adalah legenda Danau Toba, Putri Hijau, Batu Gantung, Sampuraga, atau bahkan si Mardan.

Namun, tahu gak jika ada cerita rakyat Tapak Umang yang berada di salah satu desa di Deli Serdang? Bagi kalian yang penasaran, simak ulasannya!

Baca Juga: Ada Hidden Gem di Kaki Gunung Sinabung, 2 Air Terjun Tersembunyi

1. Tapak Umang berada di Desa Rumah Liang dan berdekatan dengan objek wisata Lau Mentar Canyon

Wisata Lau Mentar Canyon yang ada di Desa Rumah Liang (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Jika Aceh punya cerita rakyat Tapak Tuan, maka Sumut punya cerita rakyat Tapak Umang. Namun sayangnya, cerita rakyat yang berada di Desa Rumah Liang ini tidak banyak orang yang mengetahuinya selain penduduk mereka sendiri. Padahal, di desa tersebut ada bukti autentik yang konon masyarakat lokal klaim sebagai tapak dari makhluk halus, yang spesifiknya disebut "Umang" alias "Bunian".

"Jarang pendatang ada yang tahu tentang Tapak Umang. Sangat jarang. Umumnya jika datang ke desa ini (Rumah Liang) mereka, ya, hanya ke sungai Lau Mentar," aku seorang warga lokal bernama Sinton.

Kondisi jalan menuju batu besar dan di atasnya ada sebuah tapak kaki yang melegenda di desa tersebut, memang minim perhatian. Sinton menjelaskan jika selama ini ia menjadi pemandu wisata, tidak ada yang ingin meminta jasa pandunya ke objek bersejarah itu.

"Karena tidak ada yang mempublikasi, makanya gak terkenal. Karena tidak pernah diperhatikan kondisinya, jadi gak terawat. Padahal batu ini terkenal mistik di sini," ungkap Sinton.

2. Cerita Tapak Umang diyakini secara turun-temurun

Tapak Umang yang berada di atas batu yang besar di Desa Rumah Liang (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Salah seorang masyarakat Desa Rumah Liang bermarga Ginting, menceritakan kisah Tapak Umang yang melegenda di desanya. Pria tua ini mengatakan jika cerita tersebut telah diwariskan secara turun-temurun dari buyut-buyutnya dahulu.

"Umang ini kami yakini sebagai makhluk halus. Lebih tepatnya bunian. Wujud Umang sama seperti manusia, tinggi badannya juga gak beda jauh. Tapi yang membedakannya, kalau di sini mereka itu kakinya terbalik dan sedikit agak besar dibanding kaki manusia pada umumnya," cerita Ginting.

Pria yang usianya lebih dari setengah abad ini menjelaskan bahwa sebagai masyarakat yang dari kecil telah tinggal di desa tersebut, ia percaya-percaya saja dengan legenda Tapak Umang. Ia menghormati kepercayaan tersebut dan menganggapnya sebagai warisan cerita leluhur.

"Umang ini kami kenal sebagai makhluk halus yang baik. Tidak akan mengganggu kalau kita tidak mengusiknya. Jadi, ya, dari dulu kami percaya bahwa Umang hidupnya berdampingan dengan kami, cuma beda alam. Memang banyak pendatang yang gak percaya dan menganggap gak masuk akal. Tapi kita selaku masyarakat di sini ya percaya aja. Dan ceritanya bermanfaat bagi kami untuk menjaga alam dan sikap," kata Ginting sambil menunjuk sebuah bukit di Desa Rumah Liang yang konon juga menjadi tempat tinggal para Umang.

Ginting menganjurkan jika ingin melihat lebih dekat kondisi Tapak Umang, setiap orang harus menjaga etika dan tutur berbicaranya.

"Gak boleh berkata kotor dan bersikap buruk. Karena Tapak Umang ini salah satu tempat yang mistis," tuturnya.

Baca Juga: Kisah Bambang Setiawan Temukan 50 Air Terjun Tersembunyi di Sumut

Berita Terkini Lainnya