Legenda Pangulubalang, Batu yang Dapat Berbicara di Dolok Panribuan
Kini kondisi situs Pangulubalang sudah tidak terawat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Simalungun, IDN Times - Dolok Panribuan merupakan salah satu desa yang berada di kaki gunung Singgalang. Posisinya berada di dekat pasar tradisional Saribu Dolok dan Sekolah Efarina yang namanya cukup tersohor. Di Desa Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun, masyarakat setempat banyak yang bekerja sebagai petani multikultural. Mulai dari kol, sawi, jeruk, sampai kentang dalam lahan tani yang berdekatan.
Di samping letak geografis Desa Dolok Panribuan yang berada di kawasan perbukitan dan banyak masyarakatnya yang bekerja sebagai petani, desa ini ternyata menyimpan legenda yang lekat dengan cerita marga Girsang.
Salah satunya adalah legenda Pangulubalang yang situsnya dapat ditemukan di areal tani salah satu warga yang mirip seperti sebuah patung kecil dan prasasti.
"Pangulubalang dahulunya sangat dikeramatkan di sini. Dan cerita Pangulubalang juga sedikit banyak ada kaitannya dengan marga Girsang," kata Parman Girsang yang merupakan salah seorang Kepala Lingkungan di Desa Dolok Panribuan.
Baca Juga: Sederet Cerita Rakyat dari Desa Rumah Liang, Banyak Hal Mistis
1. Pangulubalang dahulunya adalah sebuah batu yang dapat berbicara
"Ukiran di batu ini mirip seperti wajah manusia, kan?" Pertanyaan retoris keluar dari mulut Parman Girsang saat menunjukkan situs Pangulubalang kepada IDN Times yang bentuknya memang menyerupai wajah manusia.
Parman mengisahkan jika Pangulubalang memiliki kontribusi yang besar terhadap Raja Girsang beserta masyarakat sekitar. Di mana Pangulubalang konon dapat berbicara dan mengetahui ancaman-ancaman yang berada di luar desa.
"Jadi pada zaman dahulu kenapa dibuat Pangulubalang, hal ini ditujukan untuk menjaga kampung dari serangan Belanda. Karena batu ini bisa berbicara dan tahu dari arah mana musuh datang. Ia yang lebih dahulu tahu dan langsung teriak memberitahukan kepada seluruh orang kampung untuk berhati-hati. Dia berbicara dari tempatnya berada dan suaranya terdengar sampai pemukiman masyarakat," kata Parman mengisahkan legenda Pangulubalang yang ia peroleh dari orang tua-orangtuanya terdahulu.
Pria berusia 61 tahun ini menambahkan jika dahulunya Desa Dolok Panribuan merupakan Partuanon. Partuanon merupakan salah satu pemimpin di bawah Raja menurut adat Simalungun
"Segala tindak tanduk Raja Girsang diketahui oleh Partuanon, dia salah satu pemimpin kepercayaan raja sekaligus merupakan seorang penyelamat, khususnya di desa ini yang terdapat Pangulubalang," lanjutnya.
Baca Juga: Air Terjun Binanga Bolon, Tempat Indah yang Tak Dipungut Retribusi