Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Unik Graha Maria Velangkanni Medan, Gereja Penuh Keajaiban

Suasana di Graha Bunda Maria Annai Velangkanni (IDN Times/Indah Permata Sari)
Suasana di Graha Bunda Maria Annai Velangkanni (IDN Times/Indah Permata Sari)
Intinya sih...
  • Graha Maria Velangkanni memiliki arsitektur unik bergaya Indo-Mughal, hanya ada dua di dunia
  • Ada tiga peristiwa ajaib yang menjadi fondasi spiritualnya, termasuk munculnya mata air penyembuhan
  • Dibangun oleh tangan amatir tanpa arsitek profesional, didanai oleh donatur anonim dari berbagai negara
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah keramaian Kota Medan, sebuah bangunan megah berdiri. Keberadaannya sering membuat orang bertanya-tanya. Sekilas, tampilannya mirip kuil Hindu atau vihara. Namun, ini adalah Graha Maria Annai Velangkanni, sebuah pusat ziarah Katolik yang unik. Tempat ini lebih dari sekadar destinasi wisata rohani; ia adalah simbol toleransi hidup yang menyimpan banyak cerita menakjubkan.

Arsitekturnya tak biasa. Kisah keajaibannya menakjubkan. Karena itu, Mengunjungi Velangkanni akan memberikan pengalaman yang berbeda.

Penasaran apa saja yang membuatnya begitu istimewa? Yuk, simak lima fakta menarik tentang Graha Maria Annai Velangkanni yang wajib kamu tahu!

1. Arsitektur Unik Bergaya Indo-Mughal, Hanya Ada Dua di Dunia

Suasana di Graha Bunda Maria Annai Velangkanni (IDN Times/Indah Permata Sari)
Suasana di Graha Bunda Maria Annai Velangkanni (IDN Times/Indah Permata Sari)

Yang paling mencolok dari Graha Maria Annai Velangkanni yakni arsitekturnya. Bangunan ini sama sekali tidak mirip gereja biasa. Gereja ini justru mengadopsi gaya Indo-Mughal yang megah, membuatnya tampak seperti kuil Hindu atau bahkan masjid. Desain ini bukan tanpa alasan. Tujuannya untuk umat Katolik keturunan India di Medan, dan ini adalah bangunan kedua di dunia dengan gaya serupa, setelah kuil aslinya di India Selatan.

Keunikan ini bukan sekadar pilihan estetika. Ada tujuan besar di baliknya. Menurut situs resmi velangkanni.com, penggagasnya, Pastor James Bharataputra, S.J., sengaja merancangnya sebagai "rumah bagi semua bangsa". Salib pun sengaja tidak dipasang menonjol di puncaknya. Ini adalah langkah strategis untuk menciptakan suasana yang terbuka dan ramah bagi semua pengunjung, apa pun latar belakang agamanya.

Sentuhan lokal juga terlihat jelas. Lihat saja miniatur rumah adat Batak di gerbangnya. Perpaduan ini menjadikan gereja sebagai simbol inkulturasi budaya yang luar biasa. Graha Maria adalah bukti nyata bagaimana iman dapat menyatu dengan budaya, menjadikannya ikon toleransi yang hidup di tengah kemajemukan Kota Medan.

2. Tiga Peristiwa Ajaib yang Menjadi Fondasi Spiritualnya

Suasana di Graha Bunda Maria Annai Velangkanni (IDN Times/Indah Permata Sari)
Suasana di Graha Bunda Maria Annai Velangkanni (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sakralnya Graha Maria Annai Velangkanni tidak hanya berasal dari bangunannya. Kesakralan itu juga diperkuat oleh serangkaian peristiwa ajaib. Menurut catatan situs resminya, ada tiga mukjizat utama dalam sejarahnya. Pertama adalah Keajaiban Api pada 2 November 2002. Kamar Pastor James habis terbakar, namun dua Alkitab, buku nyanyian, dan uang donasi ditemukan utuh tanpa tersentuh api.

Kedatangan Patung Ajaib adalah kisah kedua. Menjelang peletakan batu pertama, arca Annai Velangkanni dari India terjebak masalah pengiriman. Setelah didoakan, patung itu tiba tepat waktu secara misterius. Prosesnya dibantu oleh wanita tak dikenal bernama "Arokiamary" (nama Tamil untuk Annai Velangkanni) yang kemudian menghilang. Kisah ini menegaskan keyakinan umat akan campur tangan ilahi.

Peristiwa paling terkenal adalah munculnya Mata Air Penyembuhan. Tepat tiga tahun setelah keajaiban api, sebuah mimpi menuntun Pastor James untuk menggali di bawah kaki patung Bunda Maria. Dari sana, memancarlah mata air jernih. Air ini telah diuji PDAM Tirtanadi dan dinyatakan murni serta aman diminum. Hingga kini, peziarah meyakini air tersebut memiliki khasiat penyembuhan.

3. Dibangun oleh Tangan Amatir Tanpa Arsitek Profesional

Gereja Graha Maria Annai Velangkanni/yurikafebrianti
Gereja Graha Maria Annai Velangkanni/yurikafebrianti

Di balik kemegahannya, ada kisah iman yang luar biasa. Proses pembangunan Graha Maria dibangun tanpa komite dana formal, arsitek profesional, atau kontraktor utama. Justru, sebagian besar ornamen, lukisan, dan reliefnya yang rumit dikerjakan oleh tangan-tangan amatir yang berdedikasi.

Hanya ada satu tenaga ahli profesional yang terlibat signifikan. Beliau adalah Dr. Ir. Johannes Tarigan, seorang insinyur Katolik yang menyumbangkan keahliannya secara cuma-cuma. Pendanaan proyek ini pun sepenuhnya bergantung pada donasi. Pembangunan yang menelan biaya sekitar 4 Miliar Rupiah ini didanai oleh ratusan donatur anonim dari berbagai negara.

Menurut laporan tvOnenews.com, sumber dananya sangat beragam. Sebanyak 60% berasal dari donatur Indonesia, 30% dari satu keluarga Tionghoa di Singapura, dan 10% sisanya dari Malaysia, India, Dubai, serta negara lain. Kisah ini seolah membingkai Graha Maria sebagai sebuah mukjizat, bahkan sebelum keajaiban lainnya terjadi.

4. Setiap Sudut Bangunan Adalah "Alkitab Visual"

Suasana ibadah Misa malam Natal 2023 di Graha Maria Annai Velangkanni Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Suasana ibadah Misa malam Natal 2023 di Graha Maria Annai Velangkanni Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Arsitektur yang ada di Graha Maria dirancang sebagai "Alkitab Visual" (Biblia Pauperum). Konsep ini menjadikan bangunan itu sendiri sebagai media untuk mengajarkan kisah suci. Setiap elemen, dari gerbang hingga kubah, sarat dengan makna teologis. Menara utamanya punya tujuh tingkat. Angka ini melambangkan kesempurnaan  ilahi, seperti tujuh hari penciptaan.

Tiga kubah yang ada di puncak adalah simbol Tritunggal Mahakudus, Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Struktur dua lantainya juga punya makna. Lantai dasar yang terbuka melambangkan "bumi" yang ramah menyambut siapa saja. Sementara itu, lantai atas sebagai ruang ibadah adalah simbol "surga". Perjalanan naik ke atas merepresentasikan perjalanan spiritual manusia menuju Tuhan.

Detail-detail kecil pun bermakna. Dua belas pilar di ruang gereja melambangkan kedua belas Rasul. Ornamen pohon pisang yang ada di pintu masuk, dalam budaya India melambangkan kehidupan abadi, juga sebagai lambang keselamatan. Seluruh bangunan ini pada dasarnya adalah sebuah katekismus dalam wujud arsitektur.

5. Berakar dari Devosi "Lourdes dari Timur" di India

Suasana ibadah Misa malam Natal 2023 di Graha Maria Annai Velangkanni Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)
Suasana ibadah Misa malam Natal 2023 di Graha Maria Annai Velangkanni Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Nama "Annai Velangkanni" punya akar sejarah yang kuat. Gelar ini merujuk pada devosi kepada Bunda Maria sebagai "Bunda Penyembuh Orang Sakit" (Our Lady of Good Health). Devosi ini berasal dari serangkaian penampakan di desa nelayan Velankanni, India, pada abad ke-16 dan ke-17. Kisah mukjizat penyembuhan di sana mengukuhkan gelar Maria sebagai "Arokia Matha" (Bunda Kesehatan).

Tempat suci asli di Velankanni, India, kemudian menjadi pusat ziarah Katolik yang sangat besar. Karena banyaknya mukjizat yang terjadi, tempat ini diangkat statusnya menjadi Basilika oleh Paus Yohanes XXIII pada tahun 1962. Julukannya pun sangat terkenal: "Lourdes dari Timur".

Dengan mendedikasikan graha di Medan untuk Annai Velangkanni, Pastor James menghubungkan tempat ini dengan salah satu pusat ziarah terpenting di Asia. Tema penyembuhan yang universal menjadi daya tarik utamanya. Tema ini melintasi batas-batas agama, membuat siapa pun yang mencari harapan dan kedamaian merasa diterima di sini.

Graha Maria Annai Velangkanni lebih dari sekadar kumpulan fakta unik. Bangunan ini adalah sebuah monumen hidup, tempat di mana arsitektur megah, keajaiban ilahi, dan semangat gotong royong menyatu secara harmonis. Ia bukan hanya menjadi kebanggaan Kota Medan, tetapi juga sebuah oase spiritual yang pintunya selalu terbuka bagi siapa saja yang mencari kedamaian.

Graha Maria mengajak setiap pengunjung untuk melihat langsung bagaimana iman dan toleransi dapat terwujud dalam bentuk yang paling indah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us