5 Fakta Menarik Terowongan Gajah di Tol Pekanbaru-Dumai, Ada 6 Titik

Baru-baru ini, viral di media sosial video seekor anak gajah mati tertabrak truk ketika berusaha menyeberang bersama induknya di Jalan Raya Timur-Barat, Malaysia. Diketahui, ruas jalan tersebut terletak di sebuah kawasan hutan dimana banyak hewan liar berkeliaran.
Dalam video yang beredar, sang induk terlihat sangat sedih dan berusaha melepaskan anaknya yang sudah tergeletak di kolong truk.
Peristiwa memilukan ini mengingatkan kembali pada terowongan gajah di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai yang sebagian ruas jalannya membelah kawasan konservasi gajah. Terowongan tersebut dibangun agar para gajah dapat berlalu lalang dan menyeberang jalan tol tanpa mengganggu lalu lintas kendaraan.
Penasaran apa saja fakta menarik tentang terowongan gajah di Jalan Tol Pekanbaru - Dumai ini? Yuk, simak ulasan berikut:
1. Bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera

Jalan Tol Pekanbaru-Dumai atau dikenal dengan Tol Permai adalah jalan bebas hambatan yang menghubungkan Kota Pekanbaru dengan Kota Dumai di Provinsi Riau. Jalan tol ini menjadi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera. Dengan total panjang 131,5 km, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai dibagi menjadi 6 Seksi.
Karena sebagian ruas jalan tol membelah kawasan konservasi gajah, keberadaan terowongan gajah ini begitu penting. Terowongan ini dirancang agar gajah dapat melintasi jalan dengan aman tanpa mengganggu lalu lintas kendaraan.
2. Memiliki 6 titik lokasi

Memiliki ukuran clearance 5,1 meter dan lebar 40 meter, terowongan gajah di Tol Pekanbaru-Dumai ini tersebar di enam titik lokasi. Adapun titik lokasi terowongan tersebut adalah sebagai berikut.
- KM 12 Seksi 2 Minas-Petapahan
- KM 61 Seksi 4 Kandis Utara-Duri Selatan
- KM 69 Seksi 4 Kandis Utara-Duri Selatan
- KM 71 Seksi 4 Kandis Utara-Duri Selatan
- KM 73 Seksi 4 Kandis Utara-Duri Selatan
- KM 76 Seksi 4 Kandis Utara-Duri Selatan
3. Dekat Suaka Margasatwa Balai Raja

Dari 6 titik terowongan gajah, 5 diantaranya berada di Seksi 4 Kandis Utara-Duri Selatan. Seksi 4 ini sangat dekat sekali dengan Suaka Margasatwa Balai Raja yang merupakan habitat gajah Sumatera. Tak hanya itu, suaka margasatwa ini juga menjadi habitat beruang madu, harimau Sumatera, kera ekor panjang, dan satwa endemik lainnya.
Sementara terowongan perlintasan gajah lainnya berada di Seksi 2. Seksi ini terletak tidak jauh dari Pusat Latihan Gajah Minas di Kabupaten Siak.
4. Dibangun sesuai habitat aslinya

Demi keamanan dan kenyamanan para gajah, terowongan gajah di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai ini dibangun menyesuaikan dengan habitat aslinya di alam. Di sisi kanan dan kiri jalan sekitar terowongan dibuat pagar pengaman agar hewan tersebut selalu aman. Tak hanya itu, dilakukan penanaman pakan gajah seperti pohon pisang juga diperbanyak di luar pagar pengaman.
Sebagai pengaman tambahan, dibuat juga rubber strip atau marka kejut di area badan tol. Marka ini sebagai peringatan kepada pengguna jalan agar mengurangi kecepatan saat melewati kawasan perlintasan gajah.
5. Menjamin keberlangsungan satwa liar

Jauh sebelum peristiwa anak gajah tertabrak di Jalan Raya Timur-Barat, Malaysia, gajah Sumatera juga pernah berkeliaran di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai di KM 73 pada 14 Februari 2022 lalu. Gajah tersebut menyeberang jalan tol setelah mendobrak pagar pembatas jalan hingga akhirnya sampai di ujung jalan.
Dengan dibangunnya terowongan gajah di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai ini, keberlangsungan hidup satwa liar, baik gajah maupun satwa lainnya dapat terjamin. Nah, jika kamu sedang atau akan melewati jalur perlintasan ini, tetap waspada dan perhatikan rambu yang ada, ya!