PSMS Kehilangan Sponsor karena Gugatan PT Pesemes, Syukri: Itu Risiko

Imbas larinya sponsor bisa menganggu stabilan tim yang jelas butuh finansial. Akibatnya Syukri pun diteror. Belum jelas siapa yang menyebar spanduk di beberapa titik kota Medan. Bernada hinaan dan protes kepada Syukri dan PT Pesemes.

"Saya tidak masalah itu, wajar-wajar saja mereka buat spanduk di sepanjang Kota Medan. Saya rasa mereka memang begitulah sangking cintanya mereka terhadap PSMS sampai mau menghina saya. Mungkin dengan mereka menghina saya, dosa saya bisa berkurang," kata Syukri.

Menurut Syukri, wajar PSMS kehilangan sponsor karena merekalah yang punya hak atas logo dan merek PSMS dan terdaftar di Kemenkumham.

"Kehilangan sponsor musim ini bagi PSMS (yang berlaga saat ini) adalah risiko, karena memang income klub salah satunya dari sponsor. Sedangkan untuk PT LIB ini adalah pembelajaran buat PSSI agar seluruh kontestan yang ikut kompetisi harus menggunakan logo yang disahkan pemerintah untuk menghindari dualisme dan konflik. Kami jelas ada semua bukti yang sah, bukan main-main kami melaporkan ini," ungkapnya. 

Sementara itu Presiden Direktur PT Pesemes Rudi Tampubolon mengatakan PSMS hanya satu, tidak ada asli atau palsu. Pihaknya juga sempat membentuk tim untuk Liga 2. Namun PT Kinantan Medan Indonesia yang mendapat lisensi berlaga dari PSSI dan LIB.

"Kita sudah bentuk tim dan mencari pelatih. Tapi kita tidak dapat lisensi untuk berlaga dari PT LIB dan PSSI. Ya sudah inilah langkah yang kami lakukan," kata Rudi.