Medan, IDN Times - PSSI telah mengeluarkan keputusan terkait penundaan keputusan. Di antaranya, klub-klub peserta Liga 1 dan Liga 2 bisa merevisi kembali nilai kontrak pemain hingga pelatih, hanya maksimal 25 persen.
Menyikapi hal tersebut, PSMS pun mendukung hal tersebut. Namun tak sepenuhnya berlaku ke semua pemain karena perbedaan besaran gaji.
Pengurus hingga manajemen PSMS telah melakukan rapat membahas rencana tim ke depan selama libur kompetisi. Dalam rapat tersebut juga diputuskan untuk membayar gaji pemain sebesar 25 persen dari gaji bulanan.
"Sudah fix semua 25 persen. Tapi kalau ada gaji pemain yang kecil, kami tambah. Ini kan supaya sesuai kebutuhan hidup sehingga bisa kompor di rumahnya tetap hidup. Ya, berkisar 2.5 sampai 3 juta standarnya," kata Sekretaris PSMS, Julius Raja di Medan, Kamis (2/4).
Porsi gaji pemain hingga pelatih maupun staff PSMS sudah dibahas. Terutama untuk pemain yang bergaji kecil, tentu tidak cukup bila dipotong menjadi 25 persen. '
"Misalnya dapat Rp1.5 juta setelah dipersen, kan itu tidak cukup. Kami bicara bagaimana itu digenapkan. Jadi ada penambahan supaya sedikit terbantu untuk menghidupi keluarganya. Tentu kami berpikir ulang untuk itu sebagai kemanusiaan saja ini. Kalau gaji yang besar, tentu sudah pas tidak diubah lagi," katanya.
Besaran gaji yang dilakukan PSMS diakui sudah pas. Pihakanya berharap tim tetap kompak dan bagus ke depannya. "Dibanding dengan klub lain, bahkan ada yang lebih kecil sampao 10 persen. Maksimal kan 25 persen," ungkapnya.
"Selanjutnya, kami menunggu saja sampai habis lebaran semoga corona berakhir. Harapannya agar normal kembali dan kompetisi bisa dilanjutkan," tutupnya.