Pesan dan Asa Para Mantan di Usia ke-75 PSMS Medan

Medan, IDN Times- Tanggal 21 April 2025 menandai usia ke-75 tahun PSMS Medan. Para mantan yang pernah menghiasi skuat PSMS pun tak mau ketinggalan merayakan hari kelahiran itu.
Perayaan digelar di Lapangan Gajah Mada, Krakatau, Medan, Minggu (26/4/2025) pagi. Para legenda dan mantan pemain PSMS dari berbagai generasi berkumpul untuk memperingati momen bersejarah ini, sekaligus mendoakan agar PSMS kembali berjaya di kancah sepak bola nasional.
1. Para mantan dari berbagai generasi hadir

Kegiatan diawali dengan main bola sama hingga potong tumpeng. Tumsila menjadi mantan pemain PSMS tertua yang hadir. Tumsila pernah meraih tiga gelar Piala Perserikatan berturut-turut dan menjadi top skor Suharto Cup 1972.
Selain itu juga hadir Mantan Ketua PSSI Djohar Arifin Husein, Sunardi B, Marzuki Nyak Mad, Zulkifli Yus, Chairul Can Siregar, Fery, Badiaraja Manurung, Sunardi A, Sakirman Saswa, Abdul Rahman Gurning, Bambang Usmanto, Benny Tomasoa, Iwan Karo, Dinal, hingga Wijay dan sejumlah nama lainnya. Beberapa mantan pengurus dan ofisial tim juga turut hadir, termasuk Julius Raja yang mewakili pengurus PSMS saat ini. Acara ini mendapat dukungan penuh dari pecinta PSMS, Syahrial Saragih.
2. Harapan para mantan, PSMS kembali bangkit

Sementara Ketua Mantan PSMS, Witya Pusen, menegaskan bahwa kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian dan doa bersama agar PSMS bangkit dari keterpurukan prestasi.
"Sudah lama PSMS prestasinya tertidur. Kami para legenda turun gunung, bersatu untuk mencanangkan bahwa tahun 2025 ini PSMS harus bangkit dan naik ke Liga 1," ujar Witya.
Dalam waktu dekat, para legenda berencana melakukan audiensi dengan Wali Kota Medan, mengingat PSMS adalah kebanggaan kota dan wali kota merupakan pembina klub.
"Siapa pun wali kotanya, dia harus jadi pembina PSMS. Karena PSMS ini milik Medan, milik masyarakat," tambah Witya.
3. PSMS diminta tidak dijual

Sementara Mantan Manajer PSMS Benny Tomasoa mengatakan, PSMS tidak untuk diperjualbelikan. Dia mengaku kesal terhadap isu ada pihak yang ingin memperjualbelikan klub.
"PSMS itu milik bersama, milik klub. Tidak bisa dijual. Kalau mau mengelola, silakan, tapi jangan sampai ada yang menjual," tegasnya.
Ia menyerukan agar para pengurus ke depan menyiapkan manajemen yang profesional, terbuka, dan melibatkan banyak pihak, termasuk mantan pemain yang peduli pada sejarah PSMS.
Menurut dia, semua harus bersatu, tidak hanya berdebat, dan benar-benar serius mempersiapkan diri untuk promosi ke Liga 1. "Doa kita semua tetap untuk PSMS, semoga bisa segera kembali ke Liga 1," pungkasnya.