Banda Aceh, IDN Times - Polisi mengumumkan hasil penyelidikan laga antara Persiraja Banda Aceh melawan PSMS Medan, pada pekan kedua Liga 2 Indonesia Musim 2022-2023 yang batal digelar karena padamnya lampu di Stadion H Dimurthala, pada Senin (5/9/2022) malam. Padahal laga tinggal hitungan menit untuk dimulai.
Peristiwa itu menimbulkan kegaduhan bahkan berujung anarkis dari penonton yang kecewa. Alhasil, sejumlah fasilitas dari kandang Laskar Rencong dirusak dan dibakar.
Sepuluh hari usai insiden tersebut, Kepolisian Daerah (Polda) Aceh sampaikan hasil penyelidikan yang dilakukan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Aceh, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Winardy mengatakan, penyebab padamnya listrik stadion murni teknis.
"Penyebab mati lampu di stadion saat pertandingan Persiraja vs PSMS adalah murni teknis," kata Winardy, pada Kamis (15/9/2022).
"Bukan -karena bahan bakar-, teknis bahwa urutan menghidupkan gensetnya yang salah," imbuhnya.
Mengenai insiden tersebut, Winardy menyebutkan, jika hasil penyelidikan sementara peristiwa itu bukan kelalaian panitia. Selain itu belum ditemukan alat bukti untuk pidana Undang-Undang (UU) Keolahragaan.
“Namun penyidik memberikan peringatan untuk panitia lebih profesional ke depannya dan menyerahkan sanksi atas pelanggarannya kepada PSSI atau Komite Liga 2,” ujarnya.
Sehubungan dengan itu, untuk kasus pembakaran sejumlah fasilitas Stadion H Dimurtala masih dalam penyelidikan dan terus berproses.
"Sampai kita temukan alat bukti dan tersangkanya," ucap Kabid Humas Polda Aceh.