Liga 1 2019 Langsung Rusuh di Laga Perdana, PSS Sleman Bekuk Arema
IDN Times/Tunggul Damarjati
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Liga 1 2019 dibuka dengan sangat buruk. Itu karena laga kontra PSS Sleman kontra Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta diwarnai dengan kericuhan antar suporter, Rabu (15/5) malam. Laga itu dimenangkan tuan rumah PSS dengan skor 3-1.
Kericuhan terjadi sejak awal laga. Suporter tuan rumah bersitegang dengan suporter Arema yang awayday ke Sleman. Lalu berlanjut ke pertengahan babak pertama.
Baca Juga: PSS Sleman vs Arema FC: Genderang Perang Ditabuh
1. Laga sempat dihentikan di pertengahan babak pertama
IDN Times/Tunggul DamarjatiPSS unggul cepat pada laga tersebut lewat pemain asingnya Brian Federico Ferreira memanfaatkan situasi sepakan pojok. Namun Arema merespon 24 menit berselang lewat Sylvano Comvalius. Sundulan top skor Liga 1 2017 itu sukses menggetarkan jala lawan.
Namun memasuki pertengahan babak pertama wasit harus menghentikan laga. Soalnya suporter mulai melakukan lemparan ke lapangan. Kapten Arema FC Hamka Hamzah sempat coba menenangkan.
2. Setelah laga dilanjutkan PSS menggila
IDN Times/Tunggul KumoroLaga pun akhirnya berlanjut setelah terhenti. Namun tak ada gol tambahan di sisa paruh pertama. Super Elang Jawa, julukan PSS malah menggila di babak kedua. PSS Sleman menggandakan gol melalui Yevhen Bokhashvili menit ke-57. Mereka kembali memimpin.
Gol dari Rangga Muslim Perkasa menit ke-82 mengunci kemenangan PSS Sleman dengan skor 3-1. Ini menjadi poin perdana tim promosi itu pada debutnya di Liga 1.
3. Suporter lempar-lemparan keramik
IDN Times/Tunggul DamarjatiPerselisihan suporter berbuntut pada banyaknya korban luka di stadion. Termasuk wartawan juga menerima imbas karena terkena serpihan keramik. Kerusuhan juga berbuntut ke luar stadion.
Kabarnya sempat disusupi provokator yang membuat kedua suporter menjadi panas di stadion.
Baca Juga: Liga 1 2019 Dibuka Laga PSS Sleman kontra Arema FC 15 Mei