TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Liga 2 Dihentikan, PSMS: PSSI Bukan Membina tapi Membunuh Klub

PSMS siap tempuh upaya hukum terkait regulasi yang dilanggar

Skuat PSMS saat tampil di Edy Rahmayadi Cup (IDN Times/Doni Hermawan)

Medan, IDN Times- PSMS Medan bereaksi keras terhadap keputusan PSSI untuk menghentikan kompetisi Liga 2 musim 2022/2023 di tengah jalan. Ayam Kinantan bahkan siap menempuh langkah hukum terhadap keputusan yang merugikan klub tersebut.

Hal itu disampaikan Andry Mahyar Matondang selaku, Direktur Teknik PT Kinantan Medan Indonesia, badan hukum PSMS. Menurutnya PSMS tetap konsisten meminta kompetisi dilanjutkan sejak awal.

"Sejak awal PSMS menolak liga berhenti. Yang tak mau tanda tangan dalam surat pernyataan itu PSMS Medan. PSMS akan tetap tegak melawan apapin konseukensinya," kata Andry, Jumat (13/1/2022).

Baca Juga: [Klasik] Memori Liga 1997/98, Kompetisi Dihentikan saat PSMS di Puncak

1. PSMS sebut ada regulasi yang dilanggar PSSI

Direktur Teknik PSMS, Andri Mahyar (IDN Times/Doni Hermawan)

Menurutnya PSMS akan melakukan langkah hukum terkait adanya regulasi yang dilanggar sendiri oleh PSSI.

"Ya berupa tindakan hukum. Disesuaikan dengan regulasi terkait dengan ini. Setahu kita yang namanya kompetisi dibuka melalui kongres. Pembubaran kompetisi harus melalui kongres. Kedua, di dalam pemberhentian itu ada konsekuensi yang terjadi. Kalau diberhentikan dengan alasan kahar, tapi ini kan tidak. Bahkan stadion kita juga sudah dianggap layak jadi tuan rumah pada penilaian risk assesment kemarin," tambah Andry. 

Selain itu pria yang berposisi sebagai pengacara itu merasa aneh dengan alasan penghentian karena 20 klub meminta. "Seharusnya klub yang tidak mampu ikut kompetisi yang disanksi. Kompetisi sudah berjalan, kecuali dari awal. Tidak ada alasan menolak. Mereka tidak mampu maka di tengah jalan mundur, mereka harus degradasi," tambahnya. 

 

2. PSSI tak pikirkan hajat hidup orang banyak

Joko Susilo merayakan gol PSMS ke gawang Karo United (IDN Times/Doni Hermawan)

Menurutnya, PSSI mengambil keputusan tidak mempertimbangkan aspek komprehensif. "Mereka tidak memikirkannya dari aspek sepak bola. Ada hajat hidup orang banyak di sini, pemain, offisial, pelatih. Kalau memang seandainya betul 20 klub itu kenapa gak dirilis nama-namanya," bebernya.

PSMS bahkan siap menanggung konsekuensi jika reaksi keras ini berujung mereka tak bisa ikut kongres. "PSMS bukan melawan karena ada di top rank. Kami memikirkan nasib pemain bola, pelatih offisial, bagaimana kecintaan suporter juga pasti kecewa," tambahnya.

Baca Juga: Liga 2 Dihentikan, Ini Pernyataan Sikap Karo United

Berita Terkini Lainnya