Gara-gara Laporkan Kasus Pengaturan Skor, Lasmi Sering Diteror
Polisi telah tetapkan 16 tersangka kasus pengaturan skor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Salah satu pelapor kasus pengaturan skor sepak bola Indonesia kepada Satuan Tugas (Satgas) Anti-Mafia Bola adalah Eks Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani.
Ia mengaku dirinya sering mendapat teror setelah pelaporan tersebut.
"Pastinya banyak yang meneror saya dalam beberapa bentuk ya, seperti mengintimidasi saya untuk mungkin tidak bersuara di sini atau mungkin mereka berharap saya mencabut kasus ini," jelas Lasmi kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (27/2).
1. Teror diterima setelah dirinya menghadiri acara Mata Najwa 2
Lasmi sendiri tidak menjelaskan lebih detail bentuk teror dan intimidasi apa yang ia dapatkan. Menurutnya, teror tersebut ia terima setelah menghadiri dan membuka suara di salah satu program acara telivisi swasta yaitu Mata Najwa 2.
"Intinya saya merasa ada intimidasi untuk saya berhenti berbicara," jelasnya.
Bukan itu saja, Lasmi mengaku diintimidasi oleh sejumlah pihak yang mendesaknya untuk dijadikan sebagai tersangka. "Saya nggak tahu dari pihak mana, tapi mungkin saja dari pihak-pihak yang nggak suka dengan dibukanya kasus mafia bola ini," ucap Lasmi.
Baca Juga: Satgas Anti-Mafia Bola Sita Uang Rp300 Juta dari Apartemen Jokdri
Baca Juga: Satgas Antimafia Bola Tetapkan 3 Tersangka Diduga Perusak Dokumen
Baca Juga: Satgas Antimafia Bola Segera Limpahkan Berkas Tersangka ke Kejaksaan