Medan, IDN Times - Setelah menggalang pendapat dari klub-klub Liga 1, PSSI juga menggelar rapat virtual dengan klub-klub Liga 2, Jumat (29/5). PSMS turut mengikuti rapat virtual yang nantinya menjadi landasan apakah kompetisi sebaiknya lanjut atau distop.
Namun PSMS harus kecewa karena mayoritas klub tidak berkeinginan untuk melanjutkan kompetisi di tengah pandemik COVID-19. PSMS sendiri ingin liga dilanjutkan.
Manajer PSMS, Mulyadi Simatupang mengatakan, hanya sedikit klub yang mendukung semangat PSMS melanjutkan kompetisi. "Semua klub beri pendapat, termasuk PSMS. Kita sendiri minta liga dilanjutkan, begitu juga PSIM dan Badak Lampung," kata Mulyadi yang mengikuti rapat bersama Sekretaris PSMS, Julius Raja.
Sayangnya harapan PSMS dan dua klub lainnya tidak didukung kebanyakan klub. Diketahui mayoritas klub memilih agar liga lebih baik disetop karena pandemi virus corona yang tak kunjung berakhir di Indonesia. "Jadi 50 persen minta distop, lebihnya milih diserahkan ke PSSI dan sisanya minta dilanjutkan," tambah dia.
Pihak PSMS beralasan jika kompetisi lanjut, para pemain dan pelatih bisa menjalankan lagi roda perekonomiannya karena mereka sangat bergantung dengan sepak bola. Meskipun diperlukan penataan ulang mengenai kontrak pemain, gaji, dan subsidi dari PSSI.
Meskipun nantinya tanpa penonton yang menjadi salah satu sumber pemasukan klub, Mulyadi tak mempermasalahkannya.
"Bisa juga ada penonton tinggal penyesuaian kapasitas. Misalnya kapasitas 10 ribu penonton, bisa dibuat 3 ribu penonton aja dengan tetap mematuhi prosedur social maupun fisical distancing. Kita pasti berharap kondisi di indonesia bertambah baik dengan penerapan new normal," kata Kadis Perikanan dan Kelautan Sumut itu.
Sebelumnya, pada akhir Ramadan, PSMS sudah merencanakan untuk mengumpulkan latihan di awal Juni. Hal ini berdasar keyakinan liga akan kembali berlanjut. Apalagi Indonesia mulai merencanakan memasuki fase new normal.