Sean Gelael Tantang Rifat-Ryan di APRC, Ijeck Nyaman dengan Skoda

Ijeck mengatakan kehadiran mobil-mobil baru dengan spek tinggi ini menambah semangat untuk menyongsong WRC.

"Banyak peserta lain yang juga menggunakan mobil-mobil baru dari even sebelumnya. Mobil Ini jadi semangat kita untuk World Rally Championship. Keseriusan kita untuk WRC karena mobil-mobil sudah pakai spek reli dunia. Ini kesiapan kita. Dengan ini jadi momentum dan menjadikan reli dunia bisa ke Indonesia," bebernya.

Ijeck pun siap melibas 12 special stage dengan senjata barunya itu. Ada tambahan satu SS di Negeri Dolok. "SS baru ini menarik karena kita melewati tiga lintasan. 2 lintasan banyak batu, lintasan yang baru separuh batu dan tanah. Kombinasi ini menarik dan penuh tantangan," bebernya.

Sementara itu Rifat Sungkar dari Mitsubishi Xpander Rally Team juga tak sabar turun di APRC. Bahkan dia menantikan para peserta dengan mobil baru. 

"Even ini yang paling saya nanti bang Ijeck punya mobil baru. Karena reli ini akan seru. Bang Ijeck sudah kecebur kembali. Semua punya kesempatan yang sama.ada ubhang (Subhan Aksa), Putra (Rizky), Ryan (Nirwan). Semua datang dengan peluang yang sama," kata Rifat.

Dia mengakui jika hasil buruk di putaran pertama Kejurnas lalu di tempat yang sama membuatnya tak senang. Namun dia siap bangkit. 

"Prinsip saya seperti nyetir mobil. Kenapa kaca depan lebih besar dari spion? Masa depan lebih penting dari masa lalu," bebernya.

Tak hanya Ijeck dan Rifat, Sean Gelael dari tim Jagonya Ayam juga menjadi ancaman di APRC. Terbukti pada sesi shakedown, Sean jadi yang tercepat. Menariknya Sean menantang Rifat dan Ryan Nirwan untuk saling head to head. Dia menebar psywar.

"Saya lihat dari kejurnas seri I lalu, Rifat dan Ryan belum pernah langsung berhadapan. Saya ingin lihat sang jenderal melawan muridnya. Kemarin Rifat mengalami masalah di mobil, tapi di SS1 Rifat sempat memimpin. Tapi mudah-mudahan kalian push biar sama-sama out," kata Sean kepada dua rivalnya itu.

Rifat pun membalas Sean. Menurutnya menjadi hal yang positif saat Ryan bisa mengalahkannya sebagai pereli muda. "Kalau umur Ryan sudah gak bisa nyusul, tapi nyetirnya harus. Target kami justru Sean," kata Rifat.

Hal itu dibalas lagi oleh Sean. "Ngejar gua boleh, tapi jangan mimpi terlalu jauh," beber Sean.

Ryan pun ikut mengomentari perang komentar itu. "Beli kompornya di mana Sean? Saat kompetisi semua bisa jadi lawan. Termasuk Sean. Yang terpenting bagaimana paginya perang, malamnya party," beber pereli dari Toyota Gazoo Racing ini.

Menurut Ryan dia menargetkan memberi yang terbaik dengan persiapan yang gak kalah maksimal untuk mengulang hasil di kejurnas lalu. "Persiapan gak banyak berubah, kekurangan yang kita hadapi coba kita perbaiki di APRC. Kali ini lebih matanglah," bebernya.

Sementara Putra Rizky dari LFN juga siap masuk persaingan. Berada di urutan kedua shakedown, Putra Rizky yang juga menggeber Skoda Fabia berpasangan dengan co-driver, Rizky Fauzi tak memasang target muluk-muluk.

"Ini balapan pertama saya di APRC. Dan pertama juga main di Medan. Jadi saya persiapkan mobil semaksimal mungkin. Lumayan tegang. Gak nyangka juga bisa urutan kedua di belakang Sean dan di depan senior. Tapi saya target finish saja. Syukur-syukur bisa mengejar," bebernya.

Secara keseluruhan Danau Toba Rally ini diikuti 65 pereli dan 8 di antaranya bersaing di APRC. Selain mereka, para pereli yang siap bersaing di APRC adalah Ricardo Gelael/Rony Maroun dari Jagonya Ayam, Atuy Faturahman dan Ahmad Faisal dari Dorispa Motorsport serta Rahmat dan Hade Mboi dari LFN Sederhana Racing Team.