Medan, IDN Times - Sebanyak 250 atlet mengikuti Kompetisi Olahraga Tingkat Pelajar Kota Medan Tahun 2019 cabang olahraga gulat. Kompetisi ini merupakan serangkaian pertandingan yang digelar Pemko Medan melalui Dispora Medan untuk total 11 cabor sejak 5-14 Agustus mendatang.
Cabor gulat sendiri telah menyelesaikan pertandingan di Aula Yayasan Perguruan Advent, Jalan Turi Medan, Rabu (7/8). Pertandingan digelar dua hari yang diikuti pelajar SD dan SMP.
Ketua Umum PGSI Medan, Mangasi Simangunsong bersyukur akan antusias sekolah dalam mengirimkan atletnya bertanding. Pihaknya yakin, pegulat-pegulat berbakat akan hadir dari kompetisi tersebut. Kuncinya, para atlet harus terus berlatih sehingga kelak bisa mengukir prestasi lebih tinggi.
"Jangan sombong kalau juara di sini! Ingat, itu masih rezeki belum terlatih. Tapi saya yakin, jika kalian mau serius pasti juara dunia akan lahir dari sini. Kalian lah calon juara nantinya," ungkap Mangasi kepada IDN Times saat menutup event tersebut di Aula Yayasan Perguruan Advent, Jalan Turi Medan, Rabu (7/8).
Mangasi pun mengajak para pegulat muda tersebut untuk berlatih serius. Pihaknya menyiapkan tiga tempat latihan sekaligus agar para atlet bisa dilatih dan dibina dengan sistem yang benar.
"Jadi tergantung kalian. Kalau mau, silahkan datang berlatih. Izin dengan keluarga masing-masing," katanya.
Ke depan, PGSI Medan akan mengikuti event Popda di Labuhanbatu."Persiapkan diri kalian. Latihan lah serius. Kalau nanti sudah juara hingga PON, kalian bisa jadi PNS. Belum lagi bonus ratusan juta. Kalian harus bisa meraih itu. Apalagi nanti PON 2024 Sumut tuan rumah, kalian lah juaranya nanti. Persiapkan dari sekarang," jelas Mangasi.
Pegulat Ferdiyaco Niko Siregar mengaku bangga bisa mempersembahkan emas di kelas 40 kg. Pelajar kelas VI SDN 56 Medan ini mengalahkan Raka Novalio dari SD Muhammadiyah 17.
"Senang bisa juara. Tadi enggak sulit di final karena saya sudah latihan," ungkap putra keempat dari pasangan Elisa Siregar dan Erlina Br Simangungsong tersebut.
Ferdiyaco sendiri sudah menggeluti gulat sejak kelas IV SD di bawah asuhan Pelatih Ronald Siagian. Ke depan, dia ingin menjadi pegulat andal hingga bisa membela Merah Putih di tingkat internasional.