Venue Biliar PON 2024 di Pardede Hall 90 Persen Siap
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Tim technical delegate (TD) mengecek kesiapan venue untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh – Sumatra Utara. Pada hari kedua, Kamis (16/11/2023), tim TD memastikan peralatan dan perlengkapan venue di Sumatra Utara.
Salah satunya Pardede Hall Medan yang akan dijadikan venue pertandingan cabor biliar. Tim visitasasi yang hadir dari PB POBSI, Achmad Fadil Nasution, didampingi Pengprov POBSI Sumut dan Dispora Sumut.
1. Beberapa item yang dicek
Para tim visitasi tampak mengecek kesiapan area pertandingan, seperti kondisi lantai gedung, arena pertandingan dan memastikan kapasitas jumlah meja biliar yang bisa dibawa ke arena pertandingan.
Kemudian, kesiapan perlengkapan mulai dari tribun penonton, ruang ganti atlet, wasit, dan ruang kesehatan. Selanjutnya ruang kesehatan, toilet, ruang latihan, hingga keamanan dan media center juga tak luput dari penilaian tim visitor.
Usai kunjungan ke venue, Achmad Fadil Nasution memastikan sejauh ini dari hasil penilaian kelayakan venue sudah baik. Bahkan untuk area pertandingan sudah mencapai 90 persen, meski ada penambahan lagi.
“Hasil visitasi venue cabor biliar sementara ini untuk area pertandingan sudah memenuhi syarat. Kira – kira capai 90 persen, hanya ada beberapa yang dibutuhkan seperti pendingin ruangan dan toilet. Kapasitas penonton juga sudah baik, namun pendukungnya saja,” ujar Fadil dalam rilis yang diterima IDN Times, Jumat (17/11/2023).
Baca Juga: Ketua DPRD Sumut Minta Pemprov Geber Persiapan PON 2024
2. Fadil sebut area pertandingan sudah 90 persen
Fadil merincikan sejumlah fasilitas dan perlengkapan yang harus segera ditambah atau dibenahi seperti ruang latihan atlet, ruang panitia, ruan tunggu atlet, serta ruang wasit. Kemudian ruang musala, ruang kesehatan atau medis, keamanan dan media.
“Kalau area pertandingan sudah 90 persen, kalau untuk pendukungnya, nanti kita rapatkan dengan pihak terkait. Termasuk peralatan dan SDM yang mendukung kegiatan disesuaikan dengan kondisi lapangan yang ada,” jelasnya.
3. Antisipasi pertandingan hingga larut malam perlu penambahan meja
Untuk mengantisipasi durasi pertandingan yang diprediksi berlangsung hingga larut malam, pihaknya juga menilai perlu penambahan meja tanding dan penambahan waktu pertandingan. Pihaknya memastikan, para atlet tidak boleh dibebankan bertanding hingga larut malam.
“Dengan area yang ada ini, kita sesuai dengan arahan tidak malam – malam kali selesainya sehingga mejanya harus kita banyakin. Hari juga, biliar itu pembukaan dan penutupoan selama 10-11 hari, sehingga jam 8 malam selesai,” tegas Fadil.
Selain venue biliar, sejumlah TD juga melakukan visitasi secara serentak di 16 venue. Seperti cabor tenis meja, catur, Kabadi, karate, squash, pencak silat, akuatik. Lalu, Balap sepeda (MTB), E-Sport, binaraga, barongsai, voli Indoor, Kickboxing, gulat, drum band, dan berkuda.
Baca Juga: Kasad Cup Berakhir, Judo Sumut Evaluasi Menuju PON 2024