Bisbol dan Sofbol Tak Mau Target Muluk-muluk di PON 2024

08 Agu 2023, 10:15 WIB

Pengurus Perbasasi Sumut membeberkan persiapan cabor baseball dan softball hadapi PON 2024 (Dok.Istimewa)

Medan, IDN Times- Perserikatan Bisbol dan Sofbol Amatir Seluruh Indonesia (Perbasasi) tak mau menargetkan muluk-muluk pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024 mendatang. Bisbol dan sofbol menargetkan 2 medali perak untuk putra dan putri.

Hal itu dikatakan Sekretaris Perbasasi Erwin Syahputra di Posko Publikasi PON XXI kantor Dispora Sumut. Sumut hanya ikuti nomor Bisbol putra dan sofbol putri.

"Jadi kita tidak muluk-muluk dan hanya mematok target masuk final. Artinya merebut medali perak," ujar Erwinsyah Siregar.

1. Akan gelar try out untuk mengukur kemampuan

pexels.com/Erick Contreras

Pelatda sudah dimulai sejak Oktober 2022 lalu di Lapangan Rimbawan samping kampus USU.Pelatda diikuti 20 baseball atlet baseball dan 17 atlet softball putri yang penjaringannya melalui Kejurda tahun 2022 lalu.

Pihaknya masih menunggu kepastian dari PB Perbasasi untuk jumlah atlet yang akan diberangkatkan ke PON XXI. Namun mereka sebelumnya diseleksi berdasarkan umpire dan scorer.

"Kita juga akan melakukan try out dua kali sebelum terjun ke PON XXI untuk mengukur kekuatan tim-tim lain dan kemampuan tim kita sendiri," ujarnya.

2. Pembatasan usia membuat kekuatan daerah merata

Pengurus Perbasasi Sumut membeberkan persiapan cabor baseball dan softball hadapi PON 2024 (Dok.Istimewa)

Sementara itu pelatih softball Hasan Latumahu mengatakan, pada PON XXI Sumut diuntungkan dengan pembatasan usia pemain 23 tahun.

Melalui ketentuan baru yang diterapkan sejak Kejurnas 2022 ini, kekuatan semua daerah merata. "Jika selama ini didominasi DKI Jakarta, Jatim, Banten dan Jabar, kini hampir semua daerah merata. Pasalnya, pemain-pemain berpengalaman sudah tidak bisa ikut pada PON XXI," ujarnya.

3. Para pemain masih berlatih secara mandiri

Lapangan Rimbawan USU (foursquare)

Namun persiapan bukannya tanpa kendala. Hasan mengatakan, para pemain berlatih secara mandiri. Artinya seluruh kebutuhan ditanggung sendiri oleh pemain dan pengurus Perbasasi Sumut.

Sementara Pelatih bisbol Rahmansyah mengatakan peta kekuatan baseball masih dikuasai DKI, Jabar, Bali, Banten dan Lampung.

"Sekarang, kita berharap bantuan peralatan yang sedikit lebih baik, agar bisa mencapai hasil lebih maksimal," pungkasnya.