Fakta-fakta Tentang Upacara Adat Mangongkal Holi di Batak Toba

Tradisi penghormatan untuk leluhur

Medan, IDN Times- Mangongkal Holi adalah salah satu tradisi adat Batak Toba di Sumatra Utara. Adat ini biasa dilakukan untuk menghormati jasad keluarga yang sudah terkubur.

Upacara ini dilakukan dengan membongkar makam jasad yang telah lama meninggal dunia, lalu mensucikan tulang-belulang untuk ditempatkan di tugu atau tempat yang tinggi. Berikut IDN Times merangkum fakta-faktanya. 

1. Tradisi menghormati roh nenek moyang

Fakta-fakta Tentang Upacara Adat Mangongkal Holi di Batak Tobapotret peti mati (unsplash.com/Pablo Lancaster Jones)

Upacara Mangongkal Holi bertujuan untuk mensucikan tulang-belulang anggota keluarga dari masyarakat Batak. Upacara Mangongkal Holi ini juga bertujuan untuk mendapatkan Hagabeon, Hasangapon, Hamoraon atau yang berarti umur panjang, kehormatan, dan Kekayaan.

Banyak alasan mengapa orang melakukan tradisi ini. Beberapa di antaranya, yakni untuk menghormati roh nenek moyang. Orang-orang Batak tahu bagaimana cara menyenangkan nenek moyangnya, seperti halnya melakukan upacara Mangongkal Holi ini.

Dengan melakukan Mangongkal Holi, derajat martabat neneng moyang beserta keluarganya akan meningkat, dengan begitu nenek moyangnya akan merasa senang. Orang Batak yang melakukan ini, agar bisa mendapatkan berkat dan bisa terus terhubung.

Baca Juga: Mengenal Upacara Adat Kawin Lari Dalam Masyarakat Batak

2. Biaya yang fantastis

Fakta-fakta Tentang Upacara Adat Mangongkal Holi di Batak Tobailustrasi memberikan uang (IDN TImes/Reza Iqbal)

Upacara Mangongkal Holi dilakukan dengan cara menggali makam jasad dengan persetujuan dari anggota keluarga. Lalu tulang-belulang dari jasad tersebut diangkat dari dalam makam setelah itu disucikan dengan air jeruk dan kunyit. Lalu melewati serangkaian acara dan pada akhirnya dimasukkan ke dalam peti dengan tata adat yang berlaku. Barulah peti itu dimakamkan di tempat yang baru.

Fakta tentang upacara adat Mangongkal Holi yang selanjutnya adalah tarian Tor-tor. Tarian ini dilakukan saat upacara ini berlangsung. Tarian Tor-tor ini memiliki makna untuk saling menghormati, mengenal, dan mempererat tali persaudaraan antar kerabat satu marga.

Untuk menyelanggarakan tradisi ini, biayanya yang fantastis menjadi salah satu fakta tentang upacara adat Mangongkal Holi. Acara ini acara yang sangat sakral, maka acara ini akan diadakan secara istimewa. Sebagai tuan rumah maka wajib memberi jamuan kepada setiap tamu yang datang.

Selain itu, upacara ini sering menghidangkan daging kerbau sebagai santapannya. Maka inilah alasannya mengapa upacara ini memerlukan biaya yang mahal.

3. Monumen tugu

Fakta-fakta Tentang Upacara Adat Mangongkal Holi di Batak TobaTari Tortor (travellink-indonesia.com)

Monumen tugu digunakan sebagai kuburan bagi jasad-jasad yang telah melewati upacara Mangongkal Holi. Satu tugu biasanya berisikan empat jasad sampai lebih, tergantung besar kecilnya ukuran monumen tugu tersebut. Monumen ini juga sebagai penanda asal muasal marga dari seseorang etnis Batak.

Proses untuk  melakukan hal ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan dana yang besar. Fakta lainnya tentang upacara adat ini, dilihat dari tujuan utamanya, mempersatukan jadad leluhur. Penyatuan ini sangat penting bagi seseorang yang telah meninggal dunia. 

Dari sekian panjangnya prosesi upacara ini juga memiliki pesan moral yang berguna. Tujuan dari diadakannya upacara ini mengajarkan kepada semua orang untuk selalu memberikan penghormatan. Khusus kepada orang tua walaupun telah meninggal dunia, seperti tetap setia mendoakannya dan lain sebagainya. 

Upacara adat ini adalah salah satu bentuk warisan budaya Nusantara. Warisan yang masih dilestarikan hingga saat ini. 

Baca Juga: 5 Film yang Mengangkat Kisah Tradisi Batak, Ada Ngeri-ngeri Sedap

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya