TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Upacara Adat Tonggo Raja yang Harus Dilestarikan

Prosesi ini mengartikan pentingnya bermusyawarah

IDN Times/Arifin Al Alamudi

Medan, IDN Times- Upacara Adat Tonggo adalah upacara adat Batak yang dilakukan untuk membicarakan suatu persiapan menyelenggarakan acara. Tonggo Raja ini bisa dikatakan seperti kegiatan musyawarah yang melibatkan beberapa pihak.

Diikuti oleh suhut nabolon atau para raja marga yang menyelenggarakan acara. Suhut nabolon ini, terdiri dari pihak dari bapak atau yang dikenal dengan istilah tulang dan ibu dari pihak marga ibu. Dihadiri juga oleh raja satu kampung atau desa dan masyarakat.

Mengenal upacara adat Tonggo Raja sangat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang adat istiadat di Nusantara, khususnya di Batak. Kamu dapat melakukannya dengan memahami beberapa informasi berikut ini.

1. Hal apa yang dibicarakan?

IDN Times/Arifin Al Alamudi

Pada saat acara Tonggo Raja dilaksaksanakan, akan ada banyak hal untuk dibahas dalam acara diskusi ini. Pemabahasan yang dilakukan tergantung pada kegiatannya. Jika Tonggo Raja untuk pernikahan, biasanya mereka akan membahas tentang persiapan acara pernikahan. Jika Tonggo Raja untuk kematian, maka akan dibahas tentang persiapan pemakaman. Begitu juga dengan Tonggo Raja yang lainnya.

Baca Juga: Cerita Rakyat Si Raja Batak, Pernah Diserang Raja Majapahit

2. Perbedaan tonggo raja, tonggo saripe, dan tonggo sahuta

IDN Times/Arifin Al Alamudi

Tonggo Raja adalah sebuah acara diskusi untuk memohon doa, dan pendapat yang dilakukan oleh suhut nabolon, raja sahuta, dan masyarakat anggota serikat tolong menolong (STM). 

Sementara itu, Tonggo Saripe adalah acara rapat yang dihadiri oleh boru, bere, dan ibebere atau dapat juga dihadiri oleh anggota satu garis keturunan dengan opung dari bapak.

Sedangkan Tonggo Sahuta yaitu acara rapat yang biasanya akan dibentuk tim pembantu untuk menyelenggarakan acara, seperti tim masak, menyebarkan undangan, dan lainnya.

3. Tonggo raja untuk pernikahan

Ilustrasi Pesta Adat Batak (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Tonggo Raja untuk pernikahan biasanya akan membahas tentang persiapan pernikahan. Mulai dari pembentukan parhobas atau tim panitia pesta, tandok atau tim penerima beras, dan lainnya. Pada kesempatan inilah juga akan membahas tentang jambar. Orang-orang yang hadir akan bertukar pendapat tentang jambar apa yang akan diberikan.

Sementara itu, Tonggo Raja untuk kematian hanya dilaksanakan oleh orang tua yang sudah saurmatua dan sarimatua. Mompo tu Jabu-jabuna dilakukan setelah acara Tonggo Raja selesai. Lalu dilanjutkan dengan acara mardaun pogu atau makan sekadarnya.

Baca Juga: Fakta-fakta Tentang Upacara Adat Mangongkal Holi di Batak Toba

Berita Terkini Lainnya