TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik tentang Guzheng, Alat Musik Tradisional Cina

Butuh waktu selama 10 tahun untuk jadi profesional

Ilustrasi perayaan Tahun Baru Imlek di China. (pexels.com/Lê Minh)

Medan, IDN Times - Alat musik tradisional populer asal Cina, Guzheng yang sudah tak asing lagi di kalangan masyarakat Tionghoa. Selain atraksi barongsai ataupun kue keranjang yang identik dengan perayaan Imlek.

Menariknya, alat musik Guzheng ini dimainkan dengan cara dipetik memaka jari-jari berupa kuku palsu yang terbuat dari tempurung kura-kura atau plastik.

Tangan kanan pada umumnya digunakan untuk memainkan melodi, dan tangan kiri digunakan untuk memainkan chord.

1. Guzheng miliki nuansa khas lagu mandarin

Ilustrasi perayaan Tahun Baru Imlek di China. (unsplash.com/Hongwei FAN)

Kepala Sekolah Jade Music School sekaligus pendiri, Ngartini Huang mengungkapkan bahwa, permainan Ghuzeng biasanya dimainkan saat acara Imlek dengan membawa nuansa khas saat perayaan Imlek.

"Di Imlek biasanya yang ingin didapatkan adalah nuansa ataupun khas dari lagu mandarin dan juga imlek, jadi kalau ada permainan Guzheng betul betul sangat terwakilkan acara imlek tersebut," ungkapnya beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Saat Imlek, Ini 5 Vihara di Sumut yang Paling Ramai Pengunjung

2. Zaman dahulunya Guzheng jadi alat musik yang eksklusif, hanya boleh dimainkan cendikiawan di Istana

Guzheng atau kecapi, alat musik tradisional cina yang populer (Dok. Istimewa)

Masih dalam penjelasannya, Ghuzeng pada zaman dahulunya menjadi alat musik yang eksklusif yang hanya boleh dimainkan oleh para cendikiawan di Istana dan tidak boleh dimainkan oleh sembarang orang.

"Pada zaman dahulu alat musik ini tidak boleh dimainkan oleh sembarang orang ataupun diperdengarkan untuk rakyat biasa dan hanya diperuntukkan untuk orang-orang tertentu dan kita sangat bersyukur kita ada di zaman ini, dimana kita semua boleh memainkan alat musik ini," jelasnya.

3. Guzheng dinilai asing, Ngartini upayakan sosialisasikan alat musik ini

Guzheng atau kecapi, alat musik tradisional cina yang populer (Dok. Istimewa)

Sebagai bentuk upaya untuk memperkenalkan alat musik khas Negeri Tirai Bambu, maka Ngartini atak berhenti sosialisasikan kepada masarakat kota Medan. Sebab, Guzheng menjadi alat musik yang dinilai asing di tengah masyarakat Indonesia.

"Saya tetap mensosialisasikan alat musik ini sampai pada saya rasa hampir sebagian masyarakat kota Medan. Ini adalah ghuzeng, kalau dulu 10 tahun yang lalu, orang-orang nanya ini alat musik apa ya, pertanyaan masih seputar itu," ucapnya.

4. Guzheng wajib dilestarikan untuk dapat berkreasi dan kreatif

Gandaria City

Menurutnya, alat musik tradisional seperti Guzheng wajib dilestarikan untuk dapat berkreasi dan kreatif.

Namun, perlu diketahui bahwa dalam memainkan Ghuzeng para pemain harus mengikuti sejumlah kelas yang memiliki beberapa jenjang yaitu empat kelas untuk basic, tiga kelas untuk intermedite, dan tiga kelas untuk advance.

Berita Terkini Lainnya