Tuo Nafaro, Tuak Khas Nias yang Makin Langka dan untuk Pengobatan
Proses pembuatannya cukup sulit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu tahu Tuak? Ini adalah minuman fermentasi dari nira. Jika biasanya kental kekuningan, berbeda dengan Tuak Nias. Tuak ini bening seperti air putih.
Tuak ini disebut Tuo Nafaro. Proses penyulingannya sulit sehingga harganya lebih mahal dari tuak biasanya. Apalagi kini cukup langka.
Berikut hal yang perlu kamu tahu soal Tuak Nias.
Baca Juga: Mengenal Tradisi Lompat Batu di Nias, Dulu Jadi Tanda KedewasaanÂ
1. Proses pembuatannya
Dirangkum dari berbagai sumber, proses penyulingan Tuo Nifaro memakan waktu 6 jam dari tahap pemanasan hingga diperoleh hasil 5 botol tuak suling (1 botol = 75 mili). dibutuhkan 20 liter tuak mentah yang diperoleh dari 10 batang pohon kelapa dan 2 batang pohon aren. Proses penyulingan Tuo Nifaro dilakukan dengan memakai peralatan sederhana layaknya penyulingan pada umumnya yakni kaleng minyak bekas yang sudah dibersihkan untuk wadah guna menampung 20 liter tuak mentah, bambu yang disambung 2 bagian (sumbu vertical berdiameter 7 sampai 9 cm dan panjang kurang lebih 1,5 meter dan koro berdiameter 5 sampai 7 cm dan panjang 3 sampai 4 meter).
Tuak mentah dimasak dengan api yang harus tetap kecil agar dapat menghasilkan Tuo Nifaro berkualitas terbaik dan jernih. Setelah 1 jam dipanaskan, tuak mentah ini mulai menguap (terjadi proses evaporasi) dan kembali menjadi tetes-tetes cairan (terjadi proses kondensasi) yang menghasilkan tuak suling.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Hotel Murah di Nias Selatan, Nyaman dan Indah